Berapa Banyak Minum Teh Hijau dalam Sehari untuk Turunkan Berat Badan?

Penelitian juga menunjukkan, mengonsumsi teh hijau telah dikaitkan dengan penurunan berat badan yang signifikan.

Tapi, berapa banyak teh hijau yang harus diminum setiap hari untuk menurunkan berat badan?

Ahli diet terdaftar di Balance One Supplements, Trista Best, RD, berbagi pendapatnya soal manfaat teh hijau dan dosis harian yang optimal untuk membantu kita mencapai target penurunan berat badan.

Manfaat minum teh hijau untuk menurunkan berat badan

Berkat kandungan antioksidannya, teh hijau dapat menjadi minuman penghancur lemak perut.

Sebuah studi tahun 2021 juga menunjukkan, teh hijau mengandung antioksidan yang disebut katekin, yang dapat meningkatkan metabolisme dan meningkatkan pembakaran lemak.

Meskipun bukan solusi ajaib, rutin minum teh hijau dapat melengkapi diet seimbang dan gaya hidup aktif untuk menurunkan berat badan yang sehat.

"Teh hijau dapat memainkan peran yang mendukung penurunan berat badan melalui beberapa mekanisme," jelas Trista.

Salah satu faktor kuncinya adalah kandungan kafeinnya, stimulan alami yang diketahui dapat meningkatkan metabolisme untuk sementara waktu.

"Peningkatan laju metabolisme ini dapat memfasilitasi pembakaran lebih banyak kalori, sehingga berkontribusi pada upaya penurunan berat badan," ungkapnya.

"Di samping itu, teh hijau juga mengandung antioksidan, terutama epigallocatechin gallate (EGCG), yang telah dikaitkan dengan peningkatan oksidasi lemak. Ini berarti tubuh dapat menjadi lebih efisien dalam memanfaatkan lemak untuk energi," terang Trista.

Berapa banyak minum teh hijau untuk menurunkan berat badan?

Menurut sebuah studi tahun 2013, minum hingga empat cangkir teh hijau sehari dapat menurunkan berat badan, lingkar pinggang, dan tekanan darah.

Namun, mengonsumsi teh hijau secara berlebihan tidak selalu berarti mempercepat penurunan berat badan dan dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan.

"Menentukan jumlah teh hijau yang optimal untuk menurunkan berat badan dapat bervariasi berdasarkan faktor individu dan toleransi pribadi terhadap kafein," ungkap Trista.

Tetapi, penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi sekitar tiga hingga lima cangkir teh hijau setiap hari dapat memberikan beberapa manfaat tanpa asupan kafein yang berlebihan.

"Sangat penting untuk dicatat bahwa kandungan kafein dalam teh hijau lebih rendah daripada kopi, tetapi konsumsi berlebihan masih dapat menyebabkan efek samping," ujar dia.

Bagi kebanyakan orang, kandungan kafein dalam teh hijau bisa menyebabkan masalah tidur atau ketidaknyamanan pencernaan.

Namun, dengan memperhatikan respons tubuh setelah mengonsumsi teh hijau dan berkonsultasi dengan ahli kesehatan atau ahli diet, saran itu dapat membantu mencegah reaksi yang merugikan.

"Teh hijau dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu. Hal ini dapat mengganggu penyerapan zat besi, sehingga orang dengan anemia defisiensi besi harus mengonsumsinya di antara waktu makan," kata Trista.

"Selain itu, teh hijau bisa berinteraksi dengan pengencer darah, antipsikotik tertentu, dan beberapa obat lainnya. Individu yang mengonsumsi obat resep harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menambahkan teh hijau ke dalam rutinitas mereka," imbuh dia.