Mengubah Pamor Keris Jadi Perhiasan Unik

JAKARTA, KOMPAS.com - Pamor keris, atau lukisan di bilah keris yang merupakan perpaduan antara besi dan logam, bisa diubah menjadi produk fesyen, misalnya perhiasan. 

Salah satu merek asal Bandung, Lievik Atelier, pun mencoba mengeksplorasinya menjadi perhiasan melalui proses penempaan.

Di tangan tiga seniman muda bernama Radit, Eldine, dan Armand, pamor keris bisa menjadi perhiasan yang lebih kontemporer tanpa meninggalkan nilai dan esensi budaya.

"Keris dan materialnya seksi banget, kami bisa lihat ada pesona guratan, lapisan, dan segala macamnya yang dapat diubah menjadi wujud lain yang bernilai," kata Radit saat ditemui di Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa (16/1/2024).

Menariknya, koleksi perhiasan Lievik juga mengedepankan keterampilan (craftsmanship) dan desain yang memiliki makna tersendiri.

Misalnya untuk koleksi Banyu yang terinspirasi dari air, diharapkan bisa membuat penggunanya lebih mengalir dan mampu memposisikan diri.

"Jadi masing-masing perhiasan punya arti sendiri, namun lebih banyak terinspirasi dari alam" jelas Eldine.

Sejak dibentuk pada Juni 2023, Lievik telah menggunakan material bekas yang lebih berkelanjutan.

Eldine mengatakan, sebagian besar material yang digunakan berasal dari besi dan nikel bekas screen sablon. Bahannya pun diambil dari industri tekstil sehingga lebih ramah lingkungan.

"Prinsipnya material pamor itu terdiri dari besi dan nikel. Perkara besinya mau bekas atau tidak ya bisa-bisa saja," tambah Radit.

"Kami sendiri memang mau menyuarakan bahwa material keris atau pamor itu termasuk logam mulia di zamannya," lanjutnya.

Apalagi, ia melanjutkan, pamor memiliki keunikan dari segi material dan nilainya tidak fluktuatif, seperti emas atau berlian.

Sejauh ini, pamor keris juga aman digunakan bila terkena air. Untuk produk Lievik, Radit mengatakan bahwa sudah ada coating atau lapisan semprot yang membuat pesona logamnya terlindung dari proses oksidasi.

"Jadi tidak gampang berkarat. Kalau kena air pun tetap aman," tutur dia.