4 Tips Mengatur Keuangan buat Perempuan Single Agar Tidak Boros

KOMPAS.com - Mengatur keuangan merupakan hal yang penting bagi setiap orang, tidak terkecuali perempuan single yang memiliki penghasilan sendiri. 

Apabila diasumsikan perempuan single belum memiliki tanggung jawab finansial (seperti anak), maka tidak sedikit perempuan single yang belum memiliki tujuan dalam pengaturan keuangan. Alhasil, sebagian perempuan single tidak bisa menabung padahal memiliki penghasilan. 

• Praktik Mindfulness dalam Mengelola Keuangan, Begini Caranya
• Jangan Mudah Percaya Saran Keuangan di Media Sosial

Berikut tips mengatur keuangan buat perempuan single dari sejumlah pakar perencana keuangan. 

Perencana Keungan, Andy Nugroho, menyarankan para perempuan single untuk membuat pos-pos pengeluaran. Dengan demikian, pengeluaran mereka bisa lebih terkontrol. 

“Tips bagi perempuan single, sebaiknya mengatur keuangannya dengan membuat pos – pos pengeluaran,” ujar Andy saat dikonfirmasi Kompas.com, dikutip Senin (19/2/2024). 

Berikut contoh pos pengeluaran bagi perempuan single seperti disampaikan Andy, beserta besarannya. 

Seperti disampaikan dalam poin pertama, perempuan single hendaknya mengalokasikan dana untuk menabung dan investasi. 

Andy menuturkan, perempuan single yang diasumsikan tidak memiliki tanggung jawab finansial karena tidak ada yang bergantung padanya, maka sebaiknya mengalokasikan lebih banyak dana untuk tabungan dan investasi. 

“Apalagi dia masih memiliki keinginan untuk berkeluarga, maka tabungan tersebut merupakan cadangan dana yang bisa digunakan untuk melangsungkan pernikahan nantinya,” jelas Andy. 

Senada, Perencana Keuangan dari Finansia Consulting, Eko Endarto, mengatakan bahwa perempuan single tetap mempunyai tabungan dan investasi. 

“Karena mereka juga punya tanggung jawab kepada dirinya sendiri, serta agar tidak menyusahkan orang lain,” jelasnya. 

• Tips Mengatur Keuangan agar Bisa Nonton Konser
• 3 Cara Mengatur Keuangan untuk Generasi Cashless biar Enggak Amburadul

3. Upgrade skill 

Selagi masih single, maka perempuan single disarankan untuk mengalokasikan dana guna meningkatkan keterampilan atau upgrade skill. Menurut Andy, besaran dana untuk upgrade skill sebaikanya dialokasikan 10 persen dari penghasilan. 

Dengan terus meningkatkan keterampilan, maka perempuan single dapat menambah nilai (value) diri, yang tentunya akan sangat bermanfaat di masa mendatang. 

Bentuk upgrade skill sangat beragam, misalnya mengikuti kursus bahasa asing, kursus memasak, desain grafis, pemasaran, merias, copy writing, public speaking, dan sebagainya. Selain memperoleh keterampilan baru, upgrade skill dapat memperluas jaringan atau koneksi. 

Perempuan single diimbau untuk membedakan antara belanja karena keinginan atau kebutuhan. 

Dengan asumsi perempuan single tidak memiliki tanggung jawab finansial, maka mereka sangat rentan untuk membelanjakan uang pada hal-hal yang sebetulnya kurang dibutuhkan. 

Terlebih, dengan banyaknya produk yang menyasar perempuan di pasaran, sehingga membuat keinginan belanja semakin besar. Karenanya, agar tidak terlena, para perempuan single harus pandai membedakan belanja karena kebutuhan atau keinginan.