Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Pria Senang Mengontrol Remote TV

Kompas.com - 29/04/2009, 10:46 WIB

KOMPAS.com - Pria dan wanita memang dilahirkan dengan stereotip masing-masing. Itu sebabnya John Gray mengatakan "men are from mars, women are from venus". Ada beberapa sifat khas yang dimiliki pria atau pun wanita, yang seringkali membingungkan satu sama lain. Ada stereotip yang tidak benar 100%, sehingga menjadi tidak fair buat pria. Sedangkan stereotip yang benar, kadang-kadang disalahartikan. Hal ini jelas menimbulkan perasaan tidak nyaman bagi pria (atau bagi wanita, bila kita yang mengalaminya).

Mungkin sebaiknya, stereotip ini kita anggap saja sebagai keunikan pria yang menjadi pasangan kita. Tak perlu memikirkannya terlalu serius, apalagi bertengkar dengan pasangan karena salah paham. Mari kita lihat apa saja stereotip pria yang umum:

Tentang mendengarkan
Barangkali hanya pria supersensitif yang punya kebiasaan mendengarkan dengan baik apa yang dikatakan pasangannya. Jika Anda pulang sambil nyerocos karena tak berhasil menemukan pasta tomat di supermarket untuk memasak spageti, Si Dia biasanya hanya memandang Anda sepintas. Selagi Anda antusias menceritakan apa yang Anda lakukan di kantor seharian, pikirannya biasanya melayang kemana-mana. Yang membuat pikirannya melayang saat itu umumnya sesuatu yang besar, seperti: Mengapa Pluto tak lagi menjadi planet kesembilan? Di saat yang lain ia juga harus memperhatikan apa yang Anda katakan. Hasilnya, ia tidak tahu mengapa Pluto tidak lagi menjadi planet kesembilan, dan tidak tahu dimana harus mencari pasta tomat.

Tentang remote
Bagi pria, menjadi pihak yang memegang remote TV menunjukkan dua keahliannya: hafal saluran yang menayangkan acara-acara TV yang disukainya, dan koordinasi mata dan tangan yang cekatan dalam memencet tombol remote. Bila ketinggalan acara Wipeout dan ingin menonton siaran ulangnya, ia akan tahu jadwal dan saluran yang harus dicari. Jika Anda memprotes karena volumenya terlalu tinggi, ia akan dengan mudah meng-adjust volume tanpa melirik remote yang dipegangnya. Bagi mereka, ini hanya masalah teknis.

Tentang arah
Pria pada umumnya jarang sekali kesasar saat mencari jalanan, kecuali yang memang benar-benar terjangkit penyakit disorientasi. Mereka selalu memiliki semacam naluri dasar untuk mengenali dimana dirinya berada, meskipun mereka tidak dengan sengaja mengetahuinya. Mereka juga cermat mengingat hal-hal yang bisa menjadi patokan saat memandu jalan untuk seseorang. "Kalau tidak salah nanti di sebelah kanan ada ATM bank anu..." begitu katanya. Kalau pun kesasar sekali, selanjutnya mereka akan terus ingat bagaimana mencapai lokasi tersebut, tak peduli betapa berliku-likunya rute yang harus ditempuh.

Tentang sports
Ketertarikan yang kuat terhadap sport menunjukkan sifat para pria yang senang bersaing, namun dalam arti yang positif. Meskipun tak jago-jago amat, mereka pasti menyukai salah satu jenis olahraga: entah futsal, basket, voli, tenis, bulutangkis, dan sebagainya. Untuk tontonan, umumnya mereka memiliki jenis olahraga favorit. Yang fanatik dengan sepakbola, biasanya tidak begitu mengikuti tontonan lain seperti basket atau bisbol (yang juga memakai sistem liga atau musim). Begitu pula sebaliknya, meskipun ada juga yang fanatik dengan semuanya. Jangan lupa juga dengan game-game bertema olahraga yang membuat mereka betah berjam-jam meninggalkan Anda. 

Tentang pikiran
Stereotip pria yang paling menonjol lainnya adalah, pria hanya dapat melakukan (atau memikirkan) satu hal saja. Sepasang suami-istri rekan Kompas.com, pernah bertengkar gara-gara hal sepele. Mereka berputar-putar nyaris 10 menit karena kesulitan mendapatkan tempat parkir di sebuah mal. Saat sang suami yang memegang kemudi celingukan mencari tempat kosong, istrinya memanggilnya, "Mas, mas...." Sang suami kesal, lalu berkata, "Aduh, diam dulu, dong! Pusing nih, cari parkiran!" Sang istri kembali menyentuhnya, "Enggak, itu lho, mas...." Sang suami langsung memotong dengan kesal, "Nanti aja ngomongnya!"  Padahal, sang istri cuma ingin menunjukkan satu tempat kosong untuk parkir di sudut ruangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com