Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olahraga Pagi Merusak Diet?

Kompas.com - 22/06/2009, 15:27 WIB

KOMPAS.com - Demi menurunkan bobot tubuh, Anda bangun pagi-pagi buta untuk berolahraga. Namun, setelah sekian lama, ternyata usaha ini tidak memberikan hasil. Mengapa? Women’s Health menjelaskan, bahwa olahrga di pagi hari memang bagus, namun hanya untuk mereka yang tidur pukul 22.00.

Dalam sebuah riset yang dilaporkan oleh American Journal of Epidemiology, wanita yang tidur lebih dari 7 jam di malam hari kemungkinan bobot tubuhnya bertambah lumayan kecil. Sedangkan mereka yang hanya tidur 6 jam tiap malamnya, memiliki kemungkinan 12 persen untuk menambah bobot tubuh. Diperkirakan, setidaknya mereka yang tidur kurang dari 6 jam tersebut akan menumpuk berat hingga 33 pon (15 kilogram) selama kurun waktu 16 tahun dengan gaya hidup yang sama. Wanita yang tidur kurang dari 5 jam per hari bahkan memiliki kemungkinan 32 persen menumpuk berat tubuh sekitar 30 pon atau lebih.

Studi lain menunjukkan adanya hubungan antara kekurangan tidur dengan tingginya indeks massa tubuh. Bahwa kekurangan tidur menunjukkan efek negatif yang meregulasi hormon ghrelin dan leptin.

Cara menanggulanginya?

Jangan melewatkan waktu tidur Anda dengan olahraga berat. Tak hanya kuantitas yang dibutuhkan, kualitas tidur pun turut memengaruhi. Tidur cukup tanpa kualitas yang baik tidak akan membantu juga. Dibutuhkan siklus tidur yang penuh untuk bisa benar-benar mendapatkan tidur yang benar-benar utuh dan menyehatkan. Tidur siang selama 20 menit saja tak akan membawa Anda ke dalam tidur yang dalam, sehingga tidur tidak nyenyak tak akan memberi istirahat yang cukup. Jadi, ada baiknya Anda memerhatikan bahwa tubuh mendapati cukup istirahat ketimbang memaksakan diri berolahraga setiap pagi padahal kurang cukup tidur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com