Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/08/2012, 12:59 WIB

KOMPAS.com - Sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, Indonesia sangat berpotensi menjadi pusat busana muslim dunia.
Pemakaian busana muslim di negara ini semakin populer, ditambah lagi jumlah perempuan yang berhijab sendiri sudah mencapai angka 20 juta di Indonesia.

"Ini menjadi salah satu celah untuk bisa meningkatkan produksi fashion muslim," tutur Euis Saedah, Direktorat Jendral Industri Kecil Menengah Kementerian Perindustrian, dalam konferensi pers Indonesia Islamic Fashion Fair (IIFC) di Hotel Sahid, Jakarta Selatan, Senin (6/8/2012) lalu.

Sesuai data yang dimiliki Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perekonomian, dari 14 sektor ekonomi, fashion dan kerajinan memiliki pertumbuhan yang paling pesat. Setiap tahun, pertumbuhannya mencapai tujuh persen. "Industri fashion menyumbangkan hampir tujuh milyar dollar, dan mengalami peningkatan 2-3 persen dari sisi ekspor," tukas Euis. 

Menurut Euis, hal ini menunjukkan bahwa kreativitas desainer dan tren busana Indonesia sangat diminati negara lain. Busana Indonesia menampilkan ciri khas etnik, dengan teknologi pengolahan kain tradisional seperti batik, sulam, sampai tenun. Busana muslim termasuk karya anak bangsa yang memiliki nilai ekspor cukup tinggi ke negara-negara lain di Asia, Timur Tengah, dan Eropa.

"Bahkan beragam pameran busana muslim pun sudah digelar di Shanghai dan Paris tahun lalu. Apresiasi masyarakat terhadap busana muslim Indonesia di sana sangat tinggi," jelas Taruna Kusmayadi, Ketua Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia,

Sampai saat ini, Indonesia dinilai konsisten dalam memerhatikan perkembangan busana muslim modern. Namun dengan bertambahnya para hijabi, Indonesia paling tidak harus meningkatkan 60 persen produksi busana muslim untuk kawasan Indonesia saja.

"Ketika semua negara menonjolkan nilai lebih dari negaranya untuk memajukan negaranya, maka Indonesia bisa menonjolkan kreativitas dan produksi busana muslim sebagai kekuatannya," saran Taruna.

Hanya saja, masih ada pekerjaan rumah yang harus diantisipasi untuk mewujudkan cita-cita ini di tahun 2020. Taruna mengungkapkan, harus ada kesatuan hati, cita-cita, dan road map yang sama di antara para pekerja fashion, pemerintah, dan masyarakat, untuk ikut memajukan industri busana muslim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com