5 Masalah Saat Pertama Kali Berbagi Tempat Tidur

KOMPAS.com — Malam pertama dalam kehidupan pernikahan seharusnya menjadi momen yang spesial bagi pasangan yang baru menikah.

Namun, bagaimana bila malam tersebut rusak karena masalah tempat tidur? Tanpa disadari, ketidakcocokan pola tidur bukanlah masalah sepele bagi suami istri.

Berikut adalah lima masalah yang mungkin akan Anda dan pasangan hadapi saat pertama kali berbagi tempat tidur.

1. Dia mendengkur

Menurut Sleep Education, satu dari dua orang di dunia pernah mendengkur dan biasanya pelaku dari bunyi dengkuran keras pada malam hari adalah pria.

Untuk menghentikan suami yang mengorok, pakar pengobatan tidur, dr Alice Doe, menyarankan Anda dan pasangan untuk menyelidiki asal mula permasalahan ini.

Sebab, mengorok sering kali disebabkan oleh hidung buntu atau posisi tidur telentang yang menyebabkan mulut menjadi terbuka.

2. Ingin sisi tempat tidur yang sama

Jangan meremehkan hal ini. Menurut sebuah studi oleh Premier Inn, setidaknya satu dari 10 pasangan berargumen karena ingin tidur di sisi tempat tidur yang sama.

Tidak heran, sebab sulit bagi semua orang untuk mematahkan kebiasaan yang telah dilakukan bertahun-tahun.

Oleh karena itu, Paul D Tompo, seorang terapis kebiasaan, menyarankan Anda dan pasangan untuk tidur terbalik dengan kaki di kepala ranjang selama beberapa malam pertama agar ketergantungan berkurang.

3. Dia harus tidur dengan TV yang menyala

Ada begitu banyak studi yang mengatakan bahwa cahaya dari elektronik seperti TV, laptop, dan telepon genggam menganggu kualitas tidur. Oleh karena itu, dia harus mengalah dan mengubah kebiasaan ini.

Untuk membantu mematahkan kebiasaan ini, Doe menyarankan untuk mengganti televisi dengan buku atau musik.

4. Dia memonopoli selimut

Tidur bersama tidak berarti Anda dan pasangan harus berbagi selimut yang sama. Cara termudah untuk menyelesaikan masalah ini adalah memakai dua selimut.

"Mungkin kelihatannya kurang cantik, tetapi daripada menggunakan satu selimut besar untuk kedua sisi tempat tidur, gunakanlah dua selimut untuk masing-masing," kata Shelby Harris, seorang psikolog klinis. 

5. Menginginkan temperatur ruangan yang berbeda

Menurut dr Zhanna Fast, solusi di atas juga bekerja untuk masalah ini.

Dengan demikian, temperatur ruangan bisa disesuaikan untuk yang merasa kepanasan. Lalu, bila Anda merasa kedinginan, gunakan selimut yang lebih tebal atau ganda.