Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/04/2017, 12:15 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

Sementara itu, amigdala memiliki fungsi yang sangat berbeda dengan ACC. Amigdala lebih banyak berkaitan dengan emosi.

"Amigdala diperkirakan mempunyai  hubungan dengan tingkat reaksi emosi, termasuk dalam mempertahankan suatu keyakinan yang dogmatis. Namun demikian orang-orang dengan amigdala yang besar, diketahui mempunyai empati yang lebih tinggi," katanya.

Lantas, apa artinya terhadap afiliasi politik? Kaum liberal dikatakan mempunyai tingkat adaptasi yang lebih tinggi terhadap lingkungan yang berubah.

Hal yang berbeda dengan kaum konservatif yang cenderung stabil dalam berkeyakinan atau lebih dogmatis, dan lebih emosional dalam mempertahankan keyakinan ideologisnya.

Pilkada DKI

Hasil penelitian di AS tersebut sedikit berbeda dengan di Indonesia. Menurut Wawan, pada banyak kasus afiliasi politik di tanah air bercampur baur.

Banyak partai yang menurut terminologi konservatif dan liberal harusnya bersebrangan, malah berkoalisi mendukung pasangan calon gubernur, bupati, atau walikota, melawan pasangan lain yang juga koalisinya campuran ideologi politik.

"Menurut analisa anatomi otak di atas, ada dugaan bahwa partai politik berbeda dengan pilihan politik orang per orang. Dengan demikian, merujuk penelitian Amidio dan Kanai Colin, afiliasi politik di Indonesia lebih membingungkan," kata dia.

Ini mengingat banyak kasus dimana dua calon yang bertarung di pilkada, sering membingungkan juga mana yang ideologinya konservatif dan mana yang liberal.

Wawan berpendapat, jika di Indonesia dilakukan penelitian anatomi otak berdasarkan pilihan politiknya, bisa saja hasilnya berbeda dengan kondisi di negara lain.

"Saya hanya berharap bahwa jika suatu saat dilakukan penelitian di Indonesia tentang anatomi otak manusia Indonesia, tidak didapatkan hasil bahwa ACC dan amigdala orang Indonesia banyak yang lebih kecil atau kurang aktif," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com