Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 6 November 2017, 07:32 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

Sumber nypost.com

KOMPAS.com —Sadarkah Anda bahwa banyak anak masa kini tak bisa lepas dari ponsel? Makan bersama tapi pandangan terus ke layar ponsel, jalan-jalan di mal namun yang dilihat layar ponsel, bahkan nonton televisi pun sambil melihat ponsel.

Barangkali bukan hanya anak-anak, kita pun tanpa sadar sudah kecanduan ponsel, dan bingung tak karuan bila ponsel lupa dibawa. Padahal pemilik yang tak bisa lepas dari ponsel cenderung mengalami masalah konsentrasi di sekolah atau tempat kerja, belum bahaya di jalan raya karena tidak fokus mengemudi atau menyeberang jalan.

Mereka juga mengalami masalah seperti kurang tidur yang berakibat buruk di lingkungan kerja. Kondisi ini berimplikasi pada bisnis di masa depan.

“Kekurangan tidur dapat memberikan efek negatif pada kesehatan,” menurut Dr Yolanda Reid Chassiakos, seorang asisten profesor pediatrik di David Geffen School of Medicine, UCLA yang meneliti masalah kecanduan ponsel. “Studi menunjukkan bahwa 50 persen pelajar kecanduan ponsel pintar,” katanya.

Baca juga : Jangan Mengakses Pornografi Lewat Ponsel, Mengapa?

Ilustrasi kecanduan ponselanyaberkut Ilustrasi kecanduan ponsel
Chassiakos, yang memberikan tips memerangi penggunaan ponsel berlebihan, mengatakan beberapa orang bahkan menderita nomofobia—sebuah rasa takut tidak dapat mengakses atau menggunakan ponsel. Nomofobia kini menjadi hal yang umum.

Pada tahun 2015, 4 dari 10 remaja tidur kurang dari tujuh jam semalam. Kondisi itu meningkat 58 persen sejak tahun 1991 dan 17 persen lebih dibandingkan tahun 2009. Menurut jurnal Sleep Medicine, angka itu melonjak saat ponsel pintar menjadi suatu hal yang umum dimiliki.

Baca juga : Hati-hati Menggunakan Smartphone, Gangguan Cemas Bisa Makin Tinggi

John Oldshue, editor SaveonPhone.com, yang meliput tentang industri ponsel, mengatakan hingga tahun depan, dua per tiga populasi dunia akan memiliki ponsel pintar. Sementara di Amerika Serikat sendiri, angkanya akan mencapai 70 persen.

Ilustrasi kecanduan ponselOcusFocus Ilustrasi kecanduan ponsel
Dikhawatirkan, bila para pemilik ponsel itu terjangkiti nomofobia, maka tingkat kesehatan masyarakat di dunia akan memburuk karena kurang tidur, dan produktivitas akan menurun. Karenanya Chassiakos menyarankan agar kita mengurangi ketergantungan pada ponsel.

"Letakkan ponsel Anda dan mulailah berbicara kepada orang lain secara langsung, lihatlah dunia alih-alih memandang layar terus menerus, atau tidurlah," katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau