Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wangi Paledang, Parfum Murah yang Dikenal Hingga Malaysia

Kompas.com - 05/12/2017, 21:00 WIB
Agie Permadi

Penulis

Buka dari pukul 09.00 - pukul 19.00 WIB, toko ini tak pernah sepi setiap harinya. Selain lokal, pelanggannya pun berasal dari mancanegara. "Ya dari mana-mana, dari singapura, Malaysia juga ada, tapi memang warga Jakarta yang banyak kesini," ungkapnya.

Selain Collector Parfum, ada juga toko peracik parfum lainnya, yakni Parfumart yang  saling bersebelahan di Jalan Paledang.

Bagir (28) Superviser parfuMart mengatakan sudah sejak tahun 2000-an Parfumart berdiri dan kini membuka tokonya di Jalan Paledang. Berbeda dengan dengan toko peracik parfum lainnya, Parfumart memiliki larutan khusus dalam meracik parfumnya. "Itu resep rahasia kami," katanya.

Ada sekitar 600-an lebih jenis wewangian yang disediakannya. Harga yang ditawarkan di Parfumart sendiri bervariatif mulai dari Rp. 21.000 - Rp. 196.000 tergantung dari besaran botol yang disediakan. "Kalo kita bahannya dari kantor pusat Jakarta. Bibitnya ada yang dari Paris, Swiss, sama Indonesia, bahkan Timur Tengah juga ada," ungkapnya.

Ia mengaku terus mengikuti perkembangan parfum dan tren pasar yang saat ini sedang diminati. "Pria dan wanita punya selera yang berbeda, kalau wanita sukanya bau yang manis, lembut dan feminim, kalo pria sukanya rempah-rempah, baunya kuat, maskulin," jelasnya.

Bagir mengungkapkan dari 70 persen pelanggannya kebanyakan perempuan dengan usia 16 tahun - 30 tahunan, sedang 30 persennya para pria.

"Biasanya pegawai bank, wanita karier, tapi yang anak SMA juga suka ada," jelasnya.

Pelanggan perempuan lebih banyak menggunakan parfum, karena hal tersebut dapat meningkatkan percaya diri mereka serta membuat nyaman dan menarik perhatian orang lain. "Karakter yang disukai wanita itu kurang lebih berbau buah-buahan atau bunga. Kalau untuk pria rempah memang yang disuka," ujarnya.

Parfum yang dijual di Collector Parfum, toko parfum yang telah lama dikenal warga Kota Bandung. KOMPAS.com/Agie Permadi Parfum yang dijual di Collector Parfum, toko parfum yang telah lama dikenal warga Kota Bandung.
Menurut Bagir, pasar parfum di Kota Bandung sangatlah besar, pasalnya warga Bandung sudah menempatkan parfum sebagai kebutuhan gaya hidup.

Namun, persaingan bisnisnya semakin ketat, karena toko-toko parfum sepertinya kini sudah menjamur di beberapa tempat di Kota Bandung "Kalau di Bandung, parfum sudah menjadi kebutuhan pokok," ujarnya.

Agus (45) warga dayeuh Kolot, Kota Bandung ini merupakan salah seorang langganan setia toko Colector Parfum, setiap habis parfumnya, Agus selalu datang untuk mengisi ulang. "Biasanya sebulan atau dua bulan sekali datang kesini, saya biasa isi ulang disini," katanya.

Menurut Agus, selain murah, kualitas karakter wanginya pun hampir mendekati wangi parfum yang disukainya. "Beda saja sih kalo disini harga terjangkau, lebih awet dan baunya juga hampir sama dengan aslinya," ujarnya.

Ia mencontohkan merek parfum Belagio yang menjadi favoritnya. Lantaran harga aslinya mahal, Agus memilih parfum racikan yang bisa memberi aroma mirip dengan parfum aslinya.

Begitu pula dengan Anindia (17) mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan di Kota Bandung ini mengaku pelayanan cepat dengan kualitas yang memuaskan menjadi pilihannya memilih tempat toko parfum itu.

Wangi yang manis dan segar menjadi karakter parfum yang disukai Anindia. "Ya seperti mrek victoria secret gitu," kata perempuan asal Leuwi Panjang, Kota Bandung ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com