KOMPAS.com — Bulan Januari sudah berakhir dan bulan Februari sudah menggantikannya. Bulan kedua ini termasuk unik karena hanya memiliki 28 hari.
Fenomena unik ini rupanya bermula dari kalender Romawi yang saat itu hanya memiliki 10 bulan dalam setahun.
Kalender Romawi dimulai pada bulan Maret dan berakhir pada bulan Desember.
Yah, Januari dan Februari bahkan tidak ada dalam kalender masa itu.
Musim dingin biasanya selalu hadir pada Januari dan Februari.
Bagi orang-orang Romawi yang berhasil mendapatkan panen melimpah, musim dingin tidak ada dalam "kamus" mereka. Secara harfiah, tidak ada sistem untuk mencatat hari-hari suram itu.
Pada saat raja kedua Roma naik takhta sekitar 750 SM, orang Romawi memutuskan untuk menambahkan dua bulan lagi ke tahun mereka untuk menyinkronkan kalender agar lebih akurat dengan 12 siklus bulan.
Baca :5 Keputusan Cepat yang Mengubah Dunia
Dua bulan itu adalah Januari dan Februari yang masing-masing memiliki 28 hari.
Hingga kemudian, raja memutuskan untuk menambahkan satu hari ekstra ke bulan Januari untuk menghasilkan 355 hari dalam setahun.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.