Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/02/2018, 20:38 WIB

KOMPAS.com - Radler, dalam bahasa Jerman berarti pesepeda. Namun tahukah kamu bagaimana ceritanya kata itu sekarang dipakai untuk menyebut bir dengan rasa jeruk?

Sebenarnya orang yang dianggap menemukan racikan ini adalah Franz Xaver Kugler, seorang penjaga penginapan di Deisenhofen, dekat Munich, Jerman.

Saat olahraga bersepeda sedang digemari, Kugler membuat rute dari Munich, melewati jalan di hutan-hutan, dan berakhir di tempat minum yang dibuatnya.

Pada waktu itu, Juni tahun 1922, Kugler sedang menanti rombongan pesepeda yang akan berkunjung. Tapi ia menyadari bahwa ia tidak memiliki cukup bir untuk semua orang. Untuk mengakalinya, Kugler akhirnya mencampur bir yang ada dengan minuman jeruk lemon.

Ternyata campuran itu justru disukai dan menjadi populer, terutama di kalangan pesepeda. Ia memiliki kadar alkohol lebih rendah dan menyegarkan.

Bisa ditebak, nama "Radler" kemudian identik dan dipakai sebagai nama minuman yang merupakan campuran bir dan jeruk tersebut.

Kini semua minuman dengan komposisi 50 persen bir dan 50 persen sari jeruk disebut Radler. Aslinya, campuran yang dipakai adalah jeruk lemon. Namun kini berbagai jenis jeruk dipakai, misalnya jeruk bali dan jeruk orange.

Yang terbaru adalah Radler rasa orange dari Multi Bintang. Michael Bliss, Corporate Communications Officer Multi Bintang, mengatakan, minuman baru ini ditujukan bagi mereka yang tidak suka dengan kadar alkohol tinggi dan rasa pahit pada bir biasa.

"Selain itu, Radler orange juga bisa diminum saat makan. Itulah mengapa kami menggunakan hashtag #temanmakan," ujar Michael di Jakarta, Kamis (1/2/2018).

Menurutnya, Radler adalah salah satu temuan racikan bir yang paling populer sehingga dibuat menjadi produk tersendiri. Dan mungkin banyak orang tidak menyadari bahwa apa yang diminumnya berasal dari kata "pesepeda".


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com