Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tips Menjaga Keselamatan Ketika Mendaki Gunung Berapi

Kompas.com - 11/05/2018, 18:47 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Kita harus memeriksa ketersediaan rute darurat, lokasi posko keselamatan dan layanan tim SAR.

Baca juga : Gunung Merapi Kembali Erupsi, Tipe Letusan Freatik

2. Siapkan pakaian pelindung

Menurut Rosaly Lopes, kita harus menentukan peralatan dan pakaian berdasarkan jenis material yang kemungkinan besar dikeluarkan oleh gunung tersebut.

Tentukan juga potensi jarak kita dengan terjadinya letusan.

Jika kita mendaki di medan vulkanik yang kasar dan rapuh, Rosary Lopes menyarankan kita agar memakai celana panjang, sepatu hiking, dan sepasang sarung tangan kulit.

Topi keras atau helem dan kacamata pelindung juga sangat disarankan ketika mendaki gunung dengan tipe letusan stromboli, seperti gunung Raung dan Sinabung.

Baca juga : Melepas Stres dengan Mendaki Gunung

3. Persiapkan masker gas

Ingrid Smet, ahli geologi dan koordinator tur di Volcano Adventures, menyarankan membawa masker gas saat mendaki gunung yang memiliki fumarol.

Fumarol merupakan lubang di dalam kerak bumi yang melepaskan gas beracun dan uap - seperti yang ada di gunung Nyiragongo di Kongo.

"Meskipun tidak mengalami erupsi, gunung berapi kemungkinan besar tetap memproduksi gas atau banyak fumarol," ucap Rosary Lopes.

Lava yang memasuki laut, seperti yang umum di Hawaii, dapat menghasilkan awan uap yang mengandung asam klorida.

Menghirup asap ini dapat menyebabkan masalah pernapasan, mata dan iritasi kulit. Angin dapat berubah arah dengan cepat.

Jika kita terjebak dalam atmosfer vulkanik yang berbahaya tanpa membawa masker gas, Rosary Lopes menyarankan untuk mengikat kain basah di atas hidung dan mulut.

Baca juga : Seberapa Efektif Masker Melindungi dari Bahaya Polusi Udara?

4. Patuhi tanda-tandanya

Jangan pernah berada di luar pembatas kawah dan patuhi tanda-tanda area terlarang.

September lalu, satu keluarga meninggal ketika mengunjungi kawah gunung berapi Solfatara di Pozzuoli, Italia.

Mereka meninggal karena seorang bocah laki-laki berusia 11 tahun berjalan melewati penghalang dan jatuh ke dalam kawah.

Jika kita tak yakin pagar pembatas tidak kuat untuk menjadi pijakan, coba injak dengan hati-hati.

Waspadalah terhadap berat yang kita tanggung pada setiap kaki.

Ilustrasi mendaki gunungjankovoy Ilustrasi mendaki gunung
5. Hindari ledakan

Semburan eksplosif di dalam ventilasi utama gunung berapi dapat menembakkan ledakan magma ke udara.

Ledakan ini disertai dengan suara yang keras dan bergemuruh, serta semburan api dari abu yang berjatuhan.

Situasi semacam ini memang menyenangkan untuk disaksikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com