Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tips Menjaga Keselamatan Ketika Mendaki Gunung Berapi

Kompas.com - 11/05/2018, 18:47 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Tapi, perlu diingat bahwa aktivitas gunung berapi tak bisa diprediksi, tidak ada standar yang ditetapkan untuk jarak aman dari letusan.

Oleh karena itu, kita harus memperhatikan arah dan jangkauan ledakan.

Jika kita tak memiliki banyak waktu untuk lari menghindari ledakan, sebaiknya kita berlindung di bawah batu gundukan atau batu besar.

Kita juga harus menutupi kepala dengan ransel saat tak membawa helm atau topi keras.

"Berlari disarankan hanya ketika terjadi ledakan kecil dan kamu dapat berlari lebih cepat dari kecepatan ledakan," katanya.

6. Hati-hati dengan aliran lava

Untuk melihat jejak-jejak letusan gunung, kita bisa mengunjungi tempat wisata tertentu.

Misalnya, Museum Jaggar di Amerika untuk melihat jejak letusan gunung Hawai atau Museum Gunung Api Merapi di Jogjakarta.

Namun, ada beberapa orang yang memiliki keberanian besar untuk melihatnya secara langsung.

"Selalu pastikan kepada petugas sebelum mendaki menuju aliran lava," kata Jessica Ferracane, spesialis urusan publik di Hawaii Volcanoes National Park.

Jessica menyarankan agar kita memeriksa situs resmi taman nasional atau pusat penelitian untuk mendapatkan info terkini.

Rosaly Lopes juga menceritakan pengalaman pahitnya saat mendaki gunung berapi aktif.

Ia pernah menjelajahi gunung berapi aktif yang harus melewati kawasan dengan sekawanan anjing galak dan para petani yang membawa senjata.

"Ada kalanya tempat itu sendiri lebih berbahaya daripada gunung berapi," katanya.

Sementara menurut Erfurt-Cooper, akses yang aman bisa menjadi masalah di daerah terpencil, seperti Kamchatka di Timur Jauh Rusia, Aleutia atau Gunung Erebus.

"Kadang-kadang, gunung berapi bisa menjadi tidak aman karena kerusuhan politik," paparnya.

Saat ini ada sekitar 1500 gunung berapi aktif di dunia. Laman BBC pada tahu  2017 melaporkan adanya 127 gunung berapi di Indonesia.

Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geolog (PVMBG) membagi 127 gunung api di Indonesia atas tiga kategori.

Kategori pertama 69 gunung yang aktif dan meletus paling tidak satu kali sejak tahun 1600.

Kategori kedua adalah yang aktif namun tak meletus sejak abad 16.

Baca juga : Terdampak Erupsi Merapi, Museum Gunung Api Merapi Hari Ini Tutup

Sementara itu, kategori ketiga merupakan gunung aktif di bagian fumarol atau lubang di dalam kerak Bumi yang terdapat di sekitar gunung berapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com