Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunda, Pijatlah Bayimu Sendiri dan Rasakan Manfaatnya...

Kompas.com - 04/07/2018, 18:55 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Bernie menegaskan pentingnya peran ibu atau keluarga, dalam memberikan stimulasi multisensori (melibatkan banyak panca indra) dalam hal melakukan pijat.

Sebab, banyak orangtua yang justru membawa anaknya ke dukun, suster atau pihak lainnya untuk melakukan pijat anak.

Baca juga: Yuk, Lakukan Pijat Wajah Sendiri di Rumah

"Yang memijat sebaiknya jangan diserahkan kepada dukun, suster, atau lainnya. Justru the power of mom. Ayah atau nenek juga boleh," kata Bernie.

Panca indra sudah aktif sejak bayi lahir. Agar panca indra tersebut berkembang, perlu dilakukan stimulasi multisensori.

Bernie menambahkan, sebaiknya dalam satu aktivitas kita bisa melibatkan banyak panca indra bayi.

Dalam hal pijat, misalnya, sejumlah panca indra terlibat. Mulai dari auditori (ketika ibu ngobrol dengan bayi), visual (ketika ibu dan bayi berpandangan), hingga penciuman (jika produk pijat yang digunakan memiliki wewangian).

Ia juga menganjurkan agar ibu tak menyambi kegiatannya. Misalnya, bermain ponsel atau ngobrol saat sedang memijat bayi.

"Tentunya mamanya juga harus aktif. Sehingga ketika diberi stimulasi multisensori ini, perkembangan fisik bayi bisa lebih sempurna," tutur dia.

Baca juga: Stimulasi Anak dengan Aktivitas Seni, Apa Pentingnya?

Pijat bayi juga bisa memberi manfaat bagi ibu. Salah satunya untuk belajar reaksi dari bayi.

Misalnya, ketika bayi menangis saat dipijat, ibu harus mencaritahu apa alasan menangisnya si bayi.

"Oh, mungkin ternyata pipis, buang air besar, lapar, atau pijatnya terlalu keras. Inilah bedanya pijat bayi secara stimulasi, kita bisa melihag respons dari bayi itu," kata Bernie.

Namun, sebelum melakukan ritual pijat bayi, pastikan bayi dalam keadaan sehat.

Jika masih ragu, cobalah periksakan ke tenaga kesehatan terdekat untuk mengecek kesehatan bayi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com