KOMPAS.com - Diet rendah karbohidrat dipercaya sebagai salah satu cara ampuh untuk menurunkan berat badan.
Beberapa pakar kesehatan percaya mengurangi asupan kabohidrat dan meningkatkan asupan lemak adalah cara terbaik untuk menurunkan berat badan.
Inilah yang menyebabkan tingginya peminat diet keto, yang menerapkan pola konsumsi tinggi lemak namun rendah karbohidrat.
Tubuh penganut diet keto akan mengalami proses ketosis yaitu pembakaran lemak untuk energi, yang mendorong penurunan berat badan.
Sayangnya, sebuah riset menemukan jika pola diet tersebut tak efektif untuk menurunkan berat badan.
Dilansir dari laman Men's Health, riset tersebut dilakukan oleh peneliti dari University of Aberdeen dan Chinese Academy of Sciences.
Riset dilakukan dengan subjek penelitian berupa tikus dalam waktu tiga bulan masa penelitian.
Hasil menunjukkan, tikus yang mengonsumsi makanan tinggi lemak mengalami kenaikan berat badan lebih besar daripada tikus yang mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat.
Bahkan, tikus yang mengonsumsi lebih banyak karbohirat tak mengalami penambahan berat badan sama sekali.
Menurut peneliti, mengonsumsi lemak adalah satu-satunya hal yang membuat berat badan tikus bertambah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.