Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/07/2018, 06:06 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Mungkin kamu terbiasa makan sambil mendengarkan musik — entah dari headset atau headphone masing-masing, atau lewat speaker ketika berada di foodcourt mall dan restoran.

Mendengarkan musik sambil makan memang bikin suasana tambah santai, tapi tanpa disadari musik juga bisa memengaruhi selera makan. Apalagi kalau volumenya kencang. Tambah kalaplah porsi makanmu. Mengapa begitu?

Ya. Pernyataan di atas disimpulkan oleh sekelompok periset dari University of South Florida dalam studi yang dimuat oleh Journal of the Academy of Marketing Science. Mereka ingin mengetahui apakah volume musik bisa memengaruhi keputusan seseorang untuk memilih makanan.

Peneliti secara sengaja menyetel berbagai genre musik dengan tingkat kebisingan 50-70 desibel (db) di sebuah kafe berlokasi di Stockholm, Swedia, selama dua hari berturut-turut.

Sebagai gambaran, volume suara kisaran 50-70 dB sudah termasuk keras; setara dengan suara percapakan biasa, alat pengering rambut atau penyedot debu, lalu lintas sangat ramai, dan alarm jam.

Baca juga: Volume Suara Musik Pengaruhi Pilihan Makanan di Restoran

Mereka kemudian menempelkan tiga macam label (sehat, tidak sehat, dan netral/biasa saja) pada setiap menu yang disajikan.

Setelah dua hari pengamatan, tim periset menemukan bahwa musik dengan genre tenang yang disetel dengan volume kecil berhasil membuat orang-orang memilih makanan yang ada dalam kategori sehat.

Untuk lebih memastikan hasil penelitian, mereka kembali melakukan pengamatan yang sama di lokasi berbeda yaitu di swalayan. Mereka membuat dua skenario di waktu yang berbeda; satu dengan volume pelan dan satunya dengan volume kencang.

Ketika dipasang musik bervolume keras, pengunjung tanpa disadari lebih cenderung untuk memilih jenis makanan yang kurang sehat. Sementara itu, pembeli yang mendengarkan volume musik pelan cenderung mengambil bahan-bahan makanan yang sehat.

Baca juga: Media Sosial Pengaruhi Pilihan Makanan Tak Sehat pada Anak

Ilustrasi makan sambil mendengarkan musikRossHelen Ilustrasi makan sambil mendengarkan musik
Penelitian di atas melaporkan bahwa kencang tidaknya suara musik yang didengarkan, baik secara sengaja atau tidak, ternyata memengaruhi keputusan mereka dalam memilih makanan.

Orang-orang yang makan sambil mendengarkan musik kencang lebih memilih menu makanan yang kurang sehat, seperti kue cokelat atau burger ketimbang salad buah.

Sebaliknya, orang-orang yang diperdengarkan musik bervolume pelan saat mereka sedang pilih-pilih menu akhirnya membeli makanan yang sehat, seperti salad.

Dari sini mungkin kita berpikiran bahwa tidak mendengarkan musik adalah solusi yang paling baik. Karena semakin rendah volume musik yang didengarkan, maka semakin sehat pilihan makanan seseorang.

Namun, orang-orang yang bahkan tidak mendengarkan musik sama sekali justru menunjukkan kecenderungan yang sama dengan kelompok orang pendengar musik kencang — sama-sama memilih makanan yang kurang sehat.

Baca juga: Saat Sedih, Cobalah Konsumsi 5 Makanan Berikut...

Para peneliti percaya bahwa musik bergenre tenang, seperti musik klasik dan blues, memperlambat detak jantung dan mengatur napas jadi lebih stabil, sekaligus meningkatkan mood dan meningkatkan fungsi otak. Hasilnya, makan sambil mendengarkan musik pelan membuat kita merasa lebih tenang dan nyaman.

Semua kombinasi ini yang kemudian akan memengaruhi bagaimana kita mengambil keputusan yang logis. Maka tidak heran, keputusan yang diambil dalam suasana tenang biasanya akan membuahkan hasil yang paling menguntungkan.

Sebaliknya, musik bergenre riang dan bertempo cepat yang disetel dengan volume kencang justru memicu otak bekerja terlalu aktif (overstimulasi) sehingga meningkatkan stres dan membuat kita terburu-buru mengambil keputusan yang tidak tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com