“Ketika empat kondisi di atas ada, mutualitas yang diperlukan untuk cinta sejati ada,” katanya.
Ini bisa menjadi hal penting jika kita memiliki pengalaman hubungan masa lalu, di mana kebutuhan kita belum dipenuhi, kita merasa tidak dicintai, atau ditinggalkan.
Mengevaluasi kebersamaan kita juga merupakan cara yang baik untuk mengetahui apakah kita siap berkomitmen untuk menjalin hubungan, atau membutuhkan lebih banyak waktu untuk membangun komitmen.
Baca juga: Sering Konflik dengan Pasangan Memicu Penyakit Fisik
Jika menyadari kita dan pasangan sama-sama merasakan cinta, kepercayaan, manfaat, dan dukungan, intuisi kita mungkin akan menjadi indikator yang bagus apakah mutualisme benar-benar ada.
Ketika ingin membangun kesetaraan dalam hubungan, kita harus fokus untuk bertanggung jawab atas pengaruh tindakan kepada pasangan.
Menurut Shaffer, kita harus menggunakan akal sehat untuk memikirkan hal ini.
Kita harus mempertimbangkan segala konsekuensi yang kita lakukan. Namun, kita juga harus memperhatikan apa yang kita butuhkan dan membicarakannya dengan pasangan.
”Tanpa komunikasi yang konstan, rasa saling menghargai tidak akan pernah tercapai," papar Shaffer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.