KOMPAS.com - Stephen Ringo memiliki perjalanan panjang untuk memangkas kelebihan berat badannya. Pernah mencapai berat badan hingga 186 kg, ia bangkit dan kini berhasil memiki berat badan yang ideal.
Stephen pernah sangat kurus di masa kecil dan kerap di-bully teman-temannya.
Seperti dilansir dari Yahoo Lifestyle, Stephen bercerita dirinya kemudian mulai latihan angkat beban pada usia 11 tahun untuk membentuk otot.
Angkat beban kemudian menjadi obsesi sekaligus motivasi baginya. Namun, kebiasaan makannya menjadi tak terkontrol karena keinginannya menaikkan berat badan sebanyak yang ia bisa.
Pola makan yang tak terkontrol tanpa diiringi olahraga membuat berat badannya melonjak hingga ia tampak seperti balon.
Dalam kurun waktu sekitar 15 tahun Stephen memiliki berat sekitar 186 kg.
Menurut dia, beberapa perubahan dalam hidupnya berkontribusi pada gaya hidupnya yang tidak sehat. Mulai dari perceraian dengan wanita yang hidup bersamanya selama 14 tahun hingga pindah kerja ke daerah baru.
Baca juga: Mengenal Puasa Intermiten yang Diklaim Efektif Menurunkan Berat Badan
Dokumentasi
Meninggalkan kehidupan lama membuat Stephen merenungkan apa yang sebetulnya diperlukannya. Ia pun mulai mencari kesempatan baru dan berencana mendokumentasikan proses perubahannya, seperti yang ia lihat dari internet dan media sosial, untuk menunjukkan sisi positif dari perjalanan tersebut.
"Aku ingin orang lain melihat bahwa penurunan berat badan tak selalu berjalan mulus dan penting untuk terus mendapat motivasi," kata Stephen.
Ia tak memiliki banyak uang untuk memulai perubahannya tersebut, tapi ia sadar bahwa investasi uang penting bagi masa depannya.
Enggan mengingkari janjinya sendiri, ia pun membuat channel YouTube, Morbid Reality, di mana ia bisa meraih penonton dari dunia maya sebagai bentuk pengingat akan komitmennya.
Stephen menyadari, 99 persen dari proses penurunan berat badan berkaitan dengan mental. Mekanisme penurunan berat badan menurutnya sesederhana bagaimana kita bisa menyelesaikan tantangan yang ada.
"Jika pikiran kita tak terlibat, kita tak akan sukses," kata dia.