3. Kurang olahraga
Seperti dilaporkan laman TIME, para pakar meyakini, olahraga menjaga aliran darah ke otak tetap lancar, sehingga akan mengurangi gangguan tubuh.
Secara khusus, gerakan menendang pada senam aerobik mampu melepaskan hormon pertumbuhan yang akan meningkatkan fungsi otak agar lebih efektif.
Direkomendasikan untuk berolahraga sekitar 3-5 kali perminggu dengan durasi sekitar 45 menit pada setiap sesinya.
Meski terdengar sulit, namun kerja otak akan lebih baik.
"Olahraga bisa membantu memori dan berpikir melalui arti-arti yang langsung maupun tidak langsung," kata Direktur eksekutif di Harvard Health Letter.
Baca juga: Terungkap, Jenis Olahraga yang Paling Efektif Bakar Kalori
4. Merokok
Sebuah studi dari McGill University menemukan, merokok bisa menyebabkan penipisan korteks --area pada otak yang memiliki peran penting dalam penyimpanan memori.
Efeknya cukup mengagetkan.
Studi lainnya dari Northumbria University menemukan para perokok cenderung kehilangan sepertiga memori mereka setiap harinya.
Dr. Sherif Karama, Asisten Profesor Psikiatri di McGill Universitu menemukan, para perokok dan mantan perokok mengalami penipisan bagian korteks pada usia 73 tahun.
Area tersebut lebih tipis ketimbang mereka yang tidak merokok.
"Mereka yang berhenti merokok cenderung mengalami penebalan korteks setiap tahunnya," kata Karama.
Baca juga: Berbahayakah Berat Badan Naik Usai Berhenti Merokok?
5. Ngemil di malam hari
Ngemil dihindari merupakan kebiasaan yang benar-benar harus dihindari.