Setiap orang memiliki ritme siklus tubuh yang disebut ritme sikardian.
Direktur Departemen neurobiologi di Northwestern University, Ravi Allada menjelaskan kepada Smithsonian Magazine, ritme sirkadian terkait dengan siklus biologi tubuh.
Termasuk kapan harus tidur, bangun, dan makan.
Ketika kita ngemil di malam hari, maka semua proses akan berantakan dan mengacaukan hippocampus, bagian otak yang menyimpan memori.
Baca juga: Waspadai, 5 Risiko Hobi Ngemil di Malam Hari
"Salah satu hal yang konsisten didapatkan oleh mereka yang ritme sirkadiannya kacau adalah melemahnya memori."
Demikian disebutkan Christopher Colwell, profesor psikiatri dari UCLA School of Medicine.
6. Depresi
Sebuah studi yang dilakukan oleh ilmuwan Brigham Young University menemukan, depresi berkaitan dengan hilangnya memori otak.
Seperti dikutip laman Independent, para peneliti memberi partisipan kuisioner untuk mengerahui status kesehatan mental mereka.
Partisipan kemudian diberikan tes pola terpisah yang terdiri dari sejumlah objek.
Ditemukan, partisipan yang memiliki depresi tinggi pada sesi kuisioner cenderung kesulitan membedakan objek-objek tersebut.
Professor Brock Kirwan menjelaskan, ada dua area pada otak di mana sel baru otak tumbuh. Salah satunya adalah hippocampus, yang terlibat dalam penyimpanan memori.
"Ketika kita mengalami depresi, pertumbuhan sel tersebut cenderung melambat," ujar dia.
Baca juga: Hindari Depresi, Chrissy Teigen Makan Plasenta Usai Melahirkan
8. Konsumsi obat-obatan
Obat-obatan tertentu memiliki peran besar dalam hilangnya memori. Obat anti kecemasan, misalnya, bisa mengurangi aktivitas kunci pada otak, sehingga menyebabkan berkurangnya kemampuan otak untuk mengingat jangka panjang.
Obat penurun kolesterol juga bisa memberi efek pada ingatan dengan berkurangnya jumlah lipid pada otak, yang penting untuk memori dan belajar.
Obat lainnya yang bisa menyebabkan berkurangnya kemampuan otak, antara lain obat epilepsi, penghilang rasa sakit narkotika, dan antidepresan.
Baca juga: Olahraga Kardio Ternyata Juga Bermanfaat bagi Otak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.