Namun, belum ada kekhususan dalam penggunaan batik ini.
Salah satu motif batik khas Solo yakni satrio manah. Motif ini biasa dipakai saat acara lamaran oleh pihak calon pengantin pria.
Adapun makna dari motif batik ini supaya lamaran dapat diterima oleh pihak calon pengantin wanita beserta keluarganya.
"Satrio manah juga berarti pria tersebut sudah berhasil memanah hati kekasihnya," ujar Indah Darmastuti selaku karyawati di salah satu perusahaan Batik di Solo saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (2/10/2018).
Jika motif satrio manah dipakai oleh pengantin pria, maka pasangannya memakai motif batik semen rante. Semen rante berarti kata semai dan kata rantai.
"Semen Rante itu dari kata semai, menyemai. Dan kata rante yang berarti rantai," ujar Indah.
Indah mengatakan, motif batik ini biasa dipakai perempuan saat acara lamaran.
"Karena dia sudah menyemai cinta dan dia menyatakan terikat (dirantai hatinya)," ucapnya.
Motif Slobog merupakan salah satu ragam batik asal Solo. Kata slobog juga berarti lobok atau longgar.
"Slobog biasanya dipakai untuk melayat. Jadi dikenakan saat upacara kematian," ujar Indah.
Adapun makna yang terkandung didalam motif ini agar arwah orang yang meninggal tidak mendapat halangan dan dapat diterima kebaikannya.