Jadi, jika kita mengkonsumsi terlalu banyak kalori untuk kebutuhan harian, ada kemungkinan lemak tertimbun di tubuh seperti yang terjadi pada pola diet apapun.
Jika kita akan mencoba diet keto, sebaiknya kita berkonsultasi dengan ahli diet untuk menentukan berapa banyak kalori dari lemak yang harus kita konsumsi setiap harinya.
Baca juga: Diet Puasa Dianggap Kurang Efektif Jangka Panjang
2. Tubuh tak benar-benar mengalami ketosis
Menentukan adanya ketosis dalam tubuh perlu perhitungan tertentu. Tanpa benar-benar menganalisis asupan makanan kita, sulit untuk mengetahui apakah tubuh sepenuhnya dalam ketosis atau tidak.
Hultin mengatakan kita butuh asupan karbohidrat yang rendah dalam diet ini.
Jadi, makanan seperti nasi, kentang, roti, sayuran mengandung zat tepung, jus atau permen jenis apa pun kemungkinan akan mendorong kita melampaui batas karbohidrat yang disarankan.
Kita bisa dengan mudah kehilangan jejak ketosis dalam tubuh, terutama ketika mengonsumsi makanan berkarbohdirat yang nampaknya tidak berbahaya.
Baca juga: 6 Hal yang Terjadi Pada Tubuh Saat Melakukan Diet Ketogenik
Oleh karena itu, hal terbaik adalah memilih makanan rendah karbohidrat seperti sayuran hijau atau buah berri.
"Setiap orang berbeda. Apa yang membuat satu orang mengalami ketosis bisa berbeda untuk orang lain," kata Hultin.
Saat berat badan tidak ada perubahan, mungkin ada baiknya kita memeriksa status ketogenik yang kita alami.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.