Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi pada Tubuh Usai Menyantap "Fast Food"?

Kompas.com - 16/04/2019, 15:37 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di tengah kesibukan melanda, makanan cepat saji atau fast food sering menjadi andalan ketika perut "keroncongan".

Namun bagi kalian yang telah terbiasa mengonsumsi fast food, waspadalah terhadap kesehatan tubuh.

Makanan cepat saji telah lama dipercaya sangat berdampak buruk pada kesehatan tubuh.

Beberapa riset membuktikan, dalam satu porsi makanan cepat saji mengandung kalori, lemak, dan natrium tinggi.

Untuk satu porsi burger misalnya, biasanya mengandung lebih dari 500 kalori serta 250 gram lemak, 40 gram karbohirat, 10 gram gula, dan 1.000 miligram natrium.

Baca juga: 10 Cara Efektif Membakar Lemak Perut

Lemak dalam satu porsi burger sebagian besar merupakan lemak tak jenuh dengan kapasitas melebihi jumlah asupan yang direkomendasikan.

Setelah 15 menit mengonsumsi burger, kita akan mengalami lonjakan glukosa yang sangat besar, tepat saat tubuh mengubah semua kalori menjadi energi.

Hal ini memicu pelepasan insulin untuk mengimbangi lonjakan tersebut. Terkadang, pelepasan insulin tersebut terjadi secara berlebihan.

Jika hal ini terjadi secara terus-menerus akan berdampak pada resistensi insulin, yang merupakan pemicu diabetes.

Para peneliti mengaitkan ini dengan stres oksidatif pada sel-sel yang terjadi, ketika mengonsumsi kalori berlebihan dalam waktu singkat.

Semua lemak jenuh itu juga memiliki efek yang sangat instan.

Para peneliti memberi makan makanan cepat saji yang tinggi lemak jenuh kepada para pria.

Lalu dilakukan pengukuran fungsi endotel, hingga ditemukan terganggunya arteri secara signifikan, dan tidak bisa melebar dengan maksimal.

Ini adalah penyebab utama risiko aterosklerosis, yaitu pembatasan aliran darah yang dapat menyebabkan penyakit jantung.

Baca juga: Mengapa Iklan Makanan Cepat Saji Lebih Menggoda dari Aslinya

Tingginya jumlah natrium dalam daging sapi yang dipakai dalam burger juga turut memperburuk kesehatan.

Sebuah studi terpisah yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan, makanan asin atau tinggi natrium dapat berdampak negatif pada fungsi pembuluh darah hanya dalam 30 menit.

Para peneliti meminta responden mengonsumsi makanan dengan kandungan 1.00 kalori yang sarat dengan lemak jenuh.

Hasil riset menemukan, dalam waktu empat jam setiap orang yang mengonsumsinya mengalami peningkatan trigliserida, dan asam lemak dalam darah mereka.

Peserta juga mengalami gangguan fungsi arteri. Celakanya lagi, peneliti juga menemukan konsumsi fast food  berdampak pada sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, responden juga memiliki hasil tes uji sistem yang sama seperti orang-orang yang terserang infeksi.

Jadi ada baiknya, saat kita tergoda mengonsumsi makanan cepat saji, segera hindari dan carilah pengganti makanan yang lebih sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com