Apakah kamu khawatir dengan tekanan deadline di kantor, atau dengan jenjang karir, atau hambatan lainnya?
Albers merekomendasikan agar kita melihatnya dalam gambaran luas.
Bagaimana situasi penuh ketegangan itu berlangsung dalam lima jam, lima hari, lima minggu, atau lima tahun?
Wanita juga cenderung mudah menyerap stres yang dirasakan orang lain. Sebab, menurut Albers, wanita pada umumnya adalah "penjaga" bagi orang lain.
Meski demikian, wanita harus menyadari untuk memberikan batasan terhadap orang lain.
"Fokus pada stres yang dialami diri sendiri daripada mencoba untuk menyelesaikan stres orang lain dan menenangkannya," kata Albers.
Wanita, khususnya ibu, seringkali merasa terlalu terbebani dengan pekerjaan rumah, namun merasa kesulitan untuk mendelegasikannya.
Menurut Albers, banyak wanita berpikir "aku harus melakukannya".
Baca juga: 6 Tanda Kita Mengalami Stres Pekerjaan
Lalu, mereka merasa frustrasi ketika pasangannya tidak secara otomatis melihat apa yang harus diselesaikan.
Alih-alih berharap orang lain bisa membaca pikiranmu, aturlah waktu untuk membagi pekerjaan yang harus diselesaikan.
"Membangun kebiasaan rutin dalam melakukan pekerjaaan rumah akan lebih baik ketimbang menyuruh," kata dia.
Lalu, biarkan pula anak-anak belajar membantu melakukan pekerjaan rumah. Mereka bisa memilih pekerjaan yang mereka suka, atau kita bisa menggunakan sistem rotasi tugas.
Terakhir, atur prioritas.
"Bersihkan dapurmu dengan baik jika kamu memang menghabiskan 90 persen waktumu di sana. Jangan khawatir dengan bagian rumah yang lain," ujar Albers.