Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Perubahan Fase Menstruasi Seiring Bertambahnya Usia

Kompas.com - 26/06/2019, 10:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

2. Usia 20 tahunan

Mengaktifkan atau menonaktifkan alat kontrasepsi serta mengganti metode kontrasepsi dapat menyebabkan perubahan dalam siklus datang bulan atau lamanya menstruasi.

Jadi, perubahan siklus menstruasi karena faktor ini bukan masalah besar.

Periode menstruasi yang terlewat usai fase pubertas bisa menjadi tanda kehamilan. Namun, hal ini juga bisa disebabkan oleh stres yang ekstrem.

“Saya telah melihat mahasiswi kehilangan periode menstruasi mereka pada bulan Desember saat ujian akhir,” kata James.

Dalam beberapa kasus, periode menstruasi yang terlewatkan dapat disebabkan oleh hal berbahaya.

Misalnya, olahraga berlebihan yang konsisten atau gangguan makan seperti anoreksia.

Cara terbaik untuk mengetahui penyebab fase menstruasi tak terjadi adalah berkonsultasi dengan dokter.

3. Usia 30 tahunan

Berapa pun usia, periode menstruasi kemungkinan besar mengalami perbedaan usai masa kehamilan.

Beberapa wanita mengalami menstruasi yang lebih berat, lebih lama atau lebih menyakitkan setelah melahirkan.

Baca juga: Gemuk Setelah Melahirkan, Chrissy Teigen Tak Ambil Pusing

Namun, ada juga yang mengalami fase menstruasi dengan lebih baik usai melahirkan.

Di sisi lain, beberapa wanita juga tidak mengalami menstruasi saat menyusui.

Saat mendekati akhir usia 30 tahunan, fase menstruasi mungkin berkurang atau tidak teratur.

Hal itu merupakan gejala perimenopause atau awal transisi tubuh wanita menuju menopause.

4. Di atas usia 40 tahun

Saat usia ini, indung telur memperlambat produksi estrogen sehingga menstruasi bisa menjadi lebih pendek dan lebih ringan atau jarang.

Menopause terjadi ketika menstruasi berhenti total selama 12 bulan berturut-turut.

Bagi kebanyakan wanita, ini terjadi di akhir usia 40-an atau awal 50-an.

Setiap wanita dengan perdarahan pasca-menopause harus berkonsultasi dengan dokter untuk pencegahan kanker endometrium atau kanker rahim.

Ini adalah kanker langka yang berkembang di lapisan dalam atau dinding otot rahim, yang kebanyakan terjadi pada wanita usia 50 tahun atau lebih.

Melacak siklus menstruasi dapat membantu menentukan seperti apa siklus yang dianggap “normal” dan mencegah ada sesuatu yang salah dengan kondisi tubuh.

“Nasihat terbesar saya bagi wanita adalah mencari layanan yang terpercaya untuk memberi tahu ketika sesuatu berubah,” kata James.

James pun menyarankan untuk berhati-hati karena pendarahan yang abnormal dapat terkait dengan masalah kesehatan yang serius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com