KOMPAS.com - Ada satu aturan emas yang dipercaya banyak orangtua: tidak ada konsumsi gula untuk anak-anak menjelang tidur. Tapi sebenarnya, apakah gula benar-benar memberi energi?
Sebuah penelitian baru menemukan, bahwa tidak ada yang namanya sugar rush – kondisi di mana seseorang mengonsumsi glukosa dalam jumlah besar yang menyebabkan meningkatnya gula dalam darah dan membuat tubuh lebih bertenaga.
Faktanya, makanan manis telah ditemukan justru menyebabkan kelelahan bukan hiperaktif.
Hasil penelitian yang telah diterbitkan dalam Neuroscience and Biobehavioral Review edisi Juni lalu, melibatkan 1.300 orang.
Para peneliti melakukan meta-analisis 31 studi lain untuk memahami efek gula pada mood dan kemampuan kognitif seseorang.
Baca juga: Makanan Manis Bisa Bikin Kita Lapar Terus Lho. Apa Sebabnya?
Hasilnya, konsumsi gula hampir tidak berpengaruh pada bagaimana orang bertindak, tidak peduli seberapa banyak yang dikonsumsi.
Konsumsi gula juga tidak terlihat meningkatkan performa dalam olahraga. Justru 30 menit setelah mengonsumsi gula, rasa lelah akan meningkat. Dalam 60 menit, gula akan menurunkan kewaspadaan.
Meski mitos sugar rush sangat lazim dalam budaya popular, nyatanya banyak orang masih mengonsumsi gula dalam jumlah besar.
“Konsumsi gula tampaknya menjadi upaya untuk meningkatkan suasana hati dan meningkatkan kewaspadaan,” kata ketua penulis penelitian Dr. Konstantinos Mantantzis.
Baca juga: 10 Kiat Mengontrol Konsumsi Makanan Manis
Terbukti, mengonsumsi permen setelah makan siang atau mengonsumsi minuman bersenergi sebelum pertandingan, tidak ada gunanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.