Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mampir ke Pasar Cihapit, Kamp Tawanan Jepang yang Jadi Surga Kuliner

Kompas.com - 08/12/2019, 12:00 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Surga kuliner

Selain Mak Eha, Pasar Cihapit terkenal dengan berbagai makanan legendaris yang tak kalah lezat. Bagi pecinta kuliner, Pasar Cihapit adalah surga.

Ada beberapa makanan yang ternama di sana seperti surabi, lotek, batagor, cuanki serayu, dan lainnya.

Baca juga: 7 Makanan Kaya Vitamin D, Demi Tulang dan Otot yang Sehat

Karena itu, datang ke Pasar Cihapit saat perut kosong adalah pilihan yang tak salah.

Setidaknya itulah yang pernah diakui oleh almarhum Bondan Winarno -seorang pecinta kuliner Tanah Air. Selain Warung Mak Eha, Bondan pernah mengaku kesengsem dengan berbagai makanan di pasar ini.

Tak hanya itu, yang terkenal dari Cihapit adalah toko buku dan barang-barang bekas. Itulah mengapa banyak kolektor yang sengaja datang ke sini untuk berburu.

Tongkrongan "kekinian"

Uniknya, di antara deretan kios dan jongko tersebut terdapat kedai kopi dan teh yang 'kekinian'. Terutama dari sisi desain interior dan kelengkapan kedai-nya.

Tak heran jika banyak anak muda yang nongkrong di sana. Ada yang mengobrol, sekadar ngopi, atau mengerjakan tugas, dan berselancar di dunia maya lewat laptop mereka.

“Tempatnya cozy, nyaman, cocok untuk nongkrong dan bekerja,” ujar salah satu pengunjung, Saleh (28) kepada Kompas.com.

Kondisi ini memperlihatkan interaksi yang unik di Pasar Cihapit. Anak muda yang biasanya ogah-ogahan ke pasar tradisional, di sini mengobrol dengan para pedagang sayur.

Ada kalanya para anak muda itu pun membeli jajanan tradisional di pasar. Begitu juga kaum ibu atau para bapak yang jarang ngopi, bisa merasakan sensasi kafe "kekinian" di pasar ini.

Kondisi Cihapit yang beragam dan menyenangkan sebenarnya sudah diciptakan sejak zaman Belanda.

Baca juga: Loko Cafe, Tempat Kongkow Pakai Kayu Kereta Sisa Zaman Belanda...

Reza Ramadhan Kurniawan dari Komunitas Aleut mengatakan, Belanda membangun daerah Cihapit dengan suatu konsep lingkungan yang sehat.

Komplek perumahan dilengkapi dengan pasar, pertokoan, taman dan lapangan terbuka.

Bahkan pada 1920-an komplek perumahan Cihapit mendapatkan predikat contoh lingkungan pemukiman sehat di Kota Bandung.

Daerah tersebut dulu dihuni warga golongan menengah baik pribumi maupun Belanda. Beberapa sisa bangunan lama masih dapat disaksikan di Jalan Sabang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com