Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/01/2020, 09:05 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

3. Diet sebenarnya dapat merusak kesehatan

Kita tidak hanya tahu bahwa berat badan dan kesehatan tidak selalu bertambah. Kita juga mulai menyadari, bahwa praktik diet sebenarnya dapat berakibat buruk bagi kesehatan fisik kita dalam jangka panjang.

Penelitian baru menunjukkan, bahwa siklus berat badan yang terjadi ketika kita menjalankan dan mematikan diet, dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh dan pada gilirannya dapat merusak kesehatan jantung kita dan menempatkan kita pada risiko diabetes.

Faktanya, kita bahkan tidak benar-benar harus melakukan diet agar efek ini terjadi. Dalam sebuah penelitian kecil pada tahun 2018, para peneliti menyelidiki efek yang tidak puas dengan tubuh kita pada perkembangan penyakit kronis.

Meskipun ini adalah hari-hari awal dalam penelitian dan studi lebih lanjut tentang topik ini sangat diperlukan, para peneliti dalam studi ini mencatat orang-orang yang lebih tidak puas dengan tubuh mereka, memiliki tingkat peradangan yang lebih tinggi dalam tubuh.

Ini berpotensi menimbulkan percabangan besar bagi kesehatan, karena efek peradangan dalam tubuh tercatat terkait dengan sejumlah masalah kesehatan seperti kesehatan jantung dan jantung yang buruk.

Baca juga: Ponsel Bisa Gagalkan Usaha Diet, Apa Sebabnya?

4. Diet buruk bagi kesehatan mental kita

Ini adalah masalah besar, Gangguan Makan Victoria telah mencatat, wanita yang sering melakukan diet (lebih dari 5 kali) 75% lebih mungkin mengalami depresi, itu sangat signifikan. 

Dan dalam sebuah penelitian di Australia tahun 2006, para peneliti menemukan gadis-gadis remaja yang melakukan diet pada tingkat yang parah memiliki kemungkinan 18 kali lebih besar untuk mengalami kelainan makan dalam waktu enam bulan.

Bukan hanya itu, mereka juga memiliki peluang 20% untuk mengalami kelainan makan setelah 12 bulan melakukan diet ekstrem.

Diet tidak membuat kita merasa nyaman dengan diri kita sendiri, itu adalah prekursor untuk gangguan makan dan pada akhirnya merusak harga diri kita, bahkan jika kita tidak mengembangkan gangguan makan.

Tubuh kita tidak dirancang untuk memertahankan diet dalam jangka panjang, kita semua memiliki titik berat badan di mana tubuh kita berfungsi secara optimal dan diet mengajarkan kita untuk mencoba dan mengesampingkannya.

Sebagian besar dari kita akan tergelincir dari kereta musik di beberapa titik sekalipun. Ini sering dapat membuat kita merasa gagal memengaruhi kesejahteraan mental kita setiap saat.

Baca juga: Diet Keto atau Diet Rendah Karbohidrat, Mana Lebih Baik?

5. Berat badan bisa berubah

Dalam sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine, para peneliti menindaklanjuti sekitar 9.500 pasien yang memiliki penyakit arteri koroner.

Para peneliti menemukan orang-orang yang memiliki penyakit arteri koroner dan banyak fluktuasi berat badan, seperti apa yang terjadi pada kita yang tak konsisten menjalankan diet, memiliki peluang lebih besar untuk menderita kardiovaskular.

Semakin banyak orang berfluktuasi semakin besar efek yang diperoleh.

6. Diet tradisional menumbuhkan stigma

Stigma berat badan bias atau bertentangan terhadap orang, karena ukurannya dan ada di mana-mana.

Kamu mungkin dapat memutuskan tanpa menyadarinya dan sebagian besar dari kita mengalami tekanan stigma yang besar dari ukuran kita.

Sebagai masyarakat, kita mengecek orang yang tidak cocok dengan norma sosial yang sudah ada sebelumnya.

Ini mungkin berdasarkan pada suku kita, tingkat kekayaan, jenis kelamin, ukuran tubuh atau semua ini.

Sedihnya, di dalam masyarakat kita saat ini jika kita kurus, entah bagaimana lebih unggul dari seseorang yang hidup dalam tubuh yang lebih besar.

Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan orang yang tinggal di lembaga yang lebih besar dihadapkan dengan sekolah, universitas, di tempat kerja, dan di dalam sistem perawatan kesehatan.

Pola makan tradisional dan stigma berat badan berjalan sambil bergerak berkembang pesat.

Sementara kita terus berdiet setiap kali tahun baru, padahal sadar tidak akan berubah.

Jadi ini bukan hanya tentang diet yang tidak baik untukmu, ini tentang masyarakat keseluruhan dan kami perlu mengubah cara kamu berpikir tentang badan yang berat.

Baca juga: Makan Fast Food Tanpa Rusak Program Diet, Mau Tahu Caranya?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com