Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/02/2020, 23:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Tren bersepeda di Tanah Air, dalam beberapa tahun belakangan ini kian menjadi. 

Pria dan wanita -khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, seperti hendak menerapkan gaya hidup sehat dengan bersepeda.

Tak hanya saat khusus hendak berolahraga, namun tak sedikit yang menjadikan sepeda sebagai pengganti alat transportasi harian.

Baca juga: Manfaat Lain Bersepeda, Tingkatkan Kesehatan Mental

Kendati demikian, meski mengayuh pedal efektif membakar kalori dan menyehatkan jantung, namun bagi perempuan aktivitas ini bisa berpotensi merusak organ intim.

Percaya atau tidak, sering bersepeda dapat menyebabkan gangguan infeksi di organ intim wanita, bahkan mengacaukan kehidupan seks.

Salah satu keluhan yang lazim ditemui setelah bersepeda adalah ‘sensasi terbakar’ pada vagina.

Pradnya Pisal, konsultan ginekologi di London Gynecology mengatakan, semua pesepeda, pria atau pun perempuan, akan merasakan ketidaknyamanan pada organ intim mereka.

Baca juga: Sepasang Dokter Pecahkan Rekor Bersepeda Tandem Keliling Dunia

“Bagi pesepeda perempuan, masalah yang paling sering terjadi adalah iritasi dan infeksi vagina, infeksi kulit dan saluran kemih, kulit mati rasa, serta pembesaran labial,” kata Pradnya.

Setiap pengendara sepeda akan merasakan tekanan di jok ketika bersepeda dalam jangka waktu yang lama.

Menurut Cycling UK, ketika seorang perempuan duduk di atas sepeda, bagian vulva —sesuatu yang sama sekali tidak dirancang untuk menahan beban—setidaknya menahan 40 persen berat badan.

Risiko dari situasi itu bukan hanya rasa sakit. Pradnya mengatakan tekanan pada vulva dapat menyebabkan labia menjadi bengkak dan tampak lebih besar.

"Beberapa perempuan yang sudah memiliki labia asimetris atau membesar bisa memperburuk kondisinya,” kata Pradnya lagi.

Cara menghindari risiko

Salah satu cara yang dilakukan pesepeda perempuan untuk menghindari resiko tersebut adalah memilih celana khusus yang nyaman saat bersepeda.

Phil Burt, kepala fisiologi di British Cycling, menyarankan agar pembengkakan labia dikonsultasikan ke dokter.

Baca juga: Cerita Sigi Wimala, Temukan Lagi Bahagia Masa Kecil dengan Bersepeda

"Memang ini cukup pribadi untuk dibicarakan, tapi perlu ditangani sesegera mungkin,” ujar Phil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com