Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengungkap Mitos Virus Corona Lewat Fakta Sebenarnya

Kompas.com, 4 Maret 2020, 17:26 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Lantaran virus corona masih baru dan dalam penyelidikan, banyak rumor yang berkembang mulai dari penyebab, pencegahan, hingga pengobatannya.

Bahkan, tak sedikit informasi hoaks yang tersebar sejak kemunculannya, baik melalui media sosial atau grup pesan berantai.

Agar terhindar dari hoaks, ketahui mitos dan fakta mengenai virus corona berikut ini.

1. Mitos: Virus corona sengaja dibuat oleh sekelompok orang untuk tujuan tertentu

Fakta: Virus sejatinya dapat berubah karakter seiring waktu. Terkadang, beberapa wabah penyakit banyak terjadi ketika virus yang berasal dari hewan, seperti burung, kelelawar, babi, ular, pindah ke manusia. Hal ini yang mungkin terjadi pula pada penyebaran virus corona.

2. Mitos: Hewan peliharaan dapat menularkan virus corona

Fakta: Hingga saat ini, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa hewan peliharaan, seperti anjing atau kucing, dapat terinfeksi COVID-19.

Kendati demikian, kita dianjurkan untuk selalu mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun baik sebelum dan setelah melakukan kontak dengan hewan peliharaan.

Dengan ini, kita dapat terhindar dari berbagai jenis bakteri umum, termasuk E.coli dan Salmonella yang mungkin berpindah dari hewan peliharaan ke manusia.

3. Mitos: Virus corona hanya menyerang lansia, bukan anak-anak muda

Fakta: Semua orang dari berbagai rentang usia sebenarnya dapat berisiko terinfeksi COVID-19.

Akan tetapi, orang lanjut usia yang pertahanan tubuhnya sudah menurun dan orang-orang yang sebelumnya pernah mengalami kondisi medis, seperti asma, diabetes, penyakit jantung, tampaknya lebih rentan untuk menjadi sakit parah akibat virus.

World Health Organization menyarankan orang-orang dari segala usia untuk mengambil langkah-langkah guna melindungi diri dari virus, misalnya dengan meningkatkan pola hidup sehat.

Baca juga: 7 Cara Cuci Tangan untuk Antisipasi Virus Corona

4. Mitos: Menerima paket barang atau surat dari Tiongkok dapat tertular virus corona

Fakta: Para peneliti masih mempelajari bagaimana virus corona dapat menginfeksi manusia. Namun, para ilmuwan menduga bahwa sebagian besar virus tidak dapat tahan lama berada di permukaan apalagi di suhu yang panas.

Jadi, kemungkinan tertular virus corona melalui barang atau surat dari Tiongkok yang melewati perjalanan berhari-hari, bahkan berminggu-minggu sangatlah rendah.

5. Mitos: Pemindai termal efektif dalam mendeteksi orang yang terinfeksi virus corona

Fakta: Pemindai termal efektif dalam mendeteksi orang-orang yang menderita demam, yakni memiliki suhu tubuh di atas normal, akibat terinfeksi dengan virus corona baru.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau