Di kota-kota di wilayah Italia Selatan, penduduk meninggalkan makanan di jalan untuk mereka yang paling membutuhkan.
Stefano Marrone, sukarelawan di Kota Milan, mengatakan banyak orang Italia tersentuh oleh guncangan awal krisis dan meningkatnya angka kematian.
Baca juga: Kenali dan Atasi Cabin Fever Saat Isolasi Diri di Masa Wabah Corona
"Saya sepertinya akan mengingat guncangan di minggu pertama bulan Maret untuk waktu sangat lama. Orang-orang pergi ke tempat perbelanjaan dengan panik," kata dia.
"Tapi kita juga akan mengingat kekuatan orang-orang biasa yang bereaksi."
Marrone adalah bagian dari Voluntary Emergency Brigades, organisasi akar rumput yang bermitra dengan pemerintah Kota Milan dan LSM darurat Italia.
Organisasi ini mengoordinasikan para pemuda membawa bahan makanan dan obat-obatan bagi mereka yang terinfeksi, orangtua, dan mereka yang rentan terhadap virus di Milan -salah satu kota paling terdampak di Italia.
Sementara itu, Maria Maletta, seorang wanita tua yang tinggal sendirian di apartemennya di distrik Quarto Cagnino, menyebut inisiatif itu "ajaib".
Di usia mendekati 78 tahun, dan dengan beberapa kondisi kesehatan yang sudah ada, Maletta termasuk di antara orang paling berisiko mengalami komplikasi jika terkena Covid-19, dan dia disarankan untuk tetap di rumah.
Tetapi ketika kakinya terluka, dia butuh obat-obatan, tidak ada orang yang dapat mengantarkannya.
"Saya sendirian. Saya tidak punya siapa-siapa," katanya. "Saya selalu pergi sendiri, tapi sekarang segalanya berubah."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.