American College of Sports Medicine (ACSM) menganjurkan melakukan aktivitas fisik selama 150 menit per minggu. Jika dibagi ke frekuensi misalnya lima kali seminggu, maka kita hanya perlu meluangkan waktu berolahraga minimal 30 menit setiap harinya.
Tidak ada batasan jenis olahraga yang dianjurkan, sebab pada dasarnya semua olahraga baik. Anda bisa melakukan jogging, jalan kaki, bersepeda, berenang, dan lainnya.
John Hipkins Medicine menyebut, olahraga yang lebih dianjurkan adalah aerobik karena dinilai dapat meningkatkan sirkulasi dan mengurangi tekanan darah serta detak jantung.
3. Hindari merokok
Orang yang merokok hingga sebungkus tiap hari, beresiko dua kali lebih tinggi terkena serangan jantung dibandingkan orang yang bukan perokok.
Menurut sebuah penelitian terhadap lebih dari 20.000 pria di Swedia, ketika seseorang berhenti merokok, mereka dapat mengurangi risiko serangan jantung hingga 36 persen. Penelitian terhadap pria sehat usia 45-79 tahun itu dipantau lebih dari 11 tahun.
Baca juga: Bagaimana Rokok dan Vape Meningkatkan Risiko Virus Corona
4. Check up dan kendalikan risiko penyakit kardiovaskular secara menyeluruh
Beberapa orang memiliki faktor risiko tinggi mengalami serangan jantung, seperti obesitas, merokok, memiliki riwayat keluarga dengan penyakit serupa, tekanan darah tinggi, kolesterol, dan gula darah tinggi.
Oleh karena itu, penting untuk mengendalikan risiko penyakit secara menyeluruh dan lakukan check up kesehatan berkala.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.