Hanya saja, satu kelompok diminta minum kopi instan biasa. Sementara kelompok lainnya mengonsumsi kopi instan yang sama, namun ditambah ekstrak kopi hijau.
Dalam jangka waktu 12 minggu, kelompok yang hanya minum kopi instan biasa rata-rata mengalami penurunan bobot sebanyak 1,7 kg.
Sedangkan kelompok yang mengonsumsi kopi biasa ditambah estrak kopi hijau rata-rata mengalami penurunan berat badan sebanyak 5,4 kg. Kadar lemak tubuh mereka pun berkurang sebanyak 3,6% dibanding dengan kelompok kopi biasa yang hanya turun 0,7%.
Beberapa riset lain juga menyimpulkan adanya penurunan berat badan signifikan pada orang-orang yang mengonsumsi ekstrak kopi hijau. Meski demikian, perlu dicatat bahwa semua riset ini didanai oleh perusahaan yang berbisnis kopi hijau.
Baca juga: Minum Kopi Bisa Cegah Kenaikan Berat Badan di Masa Libur Panjang
Kopi hijau mencegah diabetes
Sebuah penelitian di Australia menemukan bahwa mengonsumsi 3-4 cangkir kopi tanpa kafein yang memiliki kandungan asam klorogenat setiap hari, bisa mengurangi risiko diabetes tipe 2 sebanyak 30%.
Manfaat tersebut muncul karena asam klorogenat merupakan polifenol yang berfungsi sebagai antioksidan. Zat antioksidan akan melawan radikal bebas yang merusak sel tubuh sekaligus membantu regulasi gula darah.
Berdasarkan riset tersebut, diasumsikan bahwa kopi hijau yang mengandung lebih banyak asam klorogenat akan memiliki manfaat lebih besar dalam menurunkan risiko diabetes tipe 2. Akan tetapi, harap diingat bahwa asumsi ini belum dibuktikan lewat percobaan terhadap manusia.
Kopi hijau membantu menurunkan tekanan darah
Suatu penelitian di Jepang membuktikan bahwa konsumsi kopi hijau mampu menurunkan tekanan darah. Riset yang dilakukan selama 12 minggu ini meminta para partisipan untuk mengonsumsi ekstrak kopi hijau sebanyak 140 mg tiap hari.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.