Schaffner menduga, orang khawatir tentang penggunaan masker karena sulit bernapas.
"Jika mereka memakai masker dengan benar, memang bernapas sedikit lebih sulit. Tapi itu berarti masker bertindak sebagai filter," ujar Schaffner.
"Jika kita harus menghirup udara dan melepaskannya dari filter, dibutuhkan sedikit usaha lebih."
Beberapa orang mengatakan mereka tidak bisa memakai masker karena asma atau penyakit paru obstruktif kronis.
Namun, para ahli menduga banyak orang yang mengalami gangguan fungsi paru-paru lebih bersedia memakai masker.
"Sebagian besar orang dengan penyakit paru-paru akan memakai masker karena mereka tahu jika mereka terkena virus ini, mereka berisiko sangat tinggi untuk terkena komplikasi serius," kata Sullivan.
"Terkadang saat mereka mengenakan masker, mereka bisa sedikit sulit bernapas."
Bagaimana dengan pendapat bahwa memakai masker selama cuaca hangat dapat menjadi lembap karena keringat, namun tidak menyebabkan infeksi bakteri.
"Tidak ada bukti untuk itu," kata Schaffner.
"Di udara panas yang lembap karena musim panas, masker bisa penuh keringat. Jika kita memiliki masker kain, kita bisa mencucinya. Jika kita memakai masker bedah, kita harus menggunakan yang baru."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.