Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 22 September 2020, 09:53 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sakit punggung bagian bawah mungkin menjadi masalah yang cukup familiar bagi para pelari. Kondisi tersebut disebabkan oleh stres berulang dan bisa berdampak cukup signifikan terhadap tubuh.

Jika semua tulang di tulang belakang dan artikulasi tulang belakang lainnya berfungsi dengan baik, maka punggung tidak bermasalah. Menjadi masalah ketika menimbulkan rasa sakit.

Sakit punggung bagian bawah umum terjadi pada para pelari baru atau para pelari yang sempat berhenti lari selama beberapa waktu dan kembali lari tetapi melakukannya dalam intensitas terlalu berat atau terlalu cepat.

Menurut spesialis kedokteran olahraga di Rumah Sakit Bedah Khusus di New York City dan pendiri olahraga IronStrength Runner's World, Jordan Metzl, M.D., ada tiga jenis nyeri umum di punggung bawah, yakni:

1. Nyeri terkait otot

Nyeri terkait otot terjadi di kedua sisi bagian bawah tulang belakang. Rasa sakit itu akan disadari ketika kamu merasakan kejang atau nyeri di satu sisi tulang belakang, terutama saat memelintir tubuh atau bergerak.

Baca juga: 5 Tanda Kamu Kehilangan Otot, Bukan Lemak Saat Turunkan Berat Badan

Nyeri punggung ini terjadi ketika otot-otot yang mengelilingi punggung, yakni otot inti, pinggul, glutes, dan hamstring, tidak kuat sehinga memaksa otot punggung untuk mengendur.

"Jika kamu memiliki otot pinggul dan gluteal yang lemah, punggung bawah akan dipaksa bekerja lebih keras untuk membuat tubuhmu tetap tegak dan stabil, dan rentan cedera," kata Metzl.

2. Nyeri terkait tulang

Nyeri yang berhubungan dengan tulang mungkin disebabkan oleh radang sendi. Jenis nyeri ini biasa ditemui oleh mereka yang berusia di atas 65 tahun. Penyebab terseringnya adalah nyeri punggung rematik, yaitu saat tulang saling bergesekan karena telah kehilangan bantalan di antara keduanya.

Baca juga: Olahraga Lari Bisa Turunkan Risiko Kanker dan Kematian Dini

Ilustrasi sakit punggung dan pingganggrinvalds Ilustrasi sakit punggung dan pinggang

3. Nyeri diskogenik

Nyeri diskogenik disebabkan oleh bagian cakram yang menggembung atau tergelincir. Ditandai dengan nyeri yang semakin parah saat kamu membungkuk ke depan dan dapat menjalar ke bawah kaki.

Mengatasi sakit punggung bawah

Jika kamu mengalami nyeri terkait tulang atau otot, beberapa gerakan peregangan dan olahraga bisa membantu meredakan ketidaknyamanan yang dirasakan.

Pertama dan yang terpenting, Metzl merekomendasikan menggunakan foam roller untuk mengendurkan otot-otot yang sakit dan tegang.

Baca juga: Melatih Otot Punggung Selama di Rumah demi Cegah Sakit Punggung

"Ini seperti pijatan jaringan dalam yang bisa kamu lakukan setiap hari," katanya.

Menggunakannya pada paha belakang (hamstring) juga merupakan ide yang baik karena jika kamu memiliki otot paha belakang yang menegang.

"Melonggarkan hamstring bisa mengurangi banyak tekanan dari punggung bawah," katanya.

Jika opsi tersebut tidak berhasil, dokter dapat melakukan rontgen untuk melihat tulang dan otot dan mendiagnosis apakah ada masalah tertentu.

Sementara untuk nyeri diskogenik, segera dapatkan perawatan dari dokter.

"Jika kamu mengalami nyeri yang menjalar ke kaki hingga ke jari-jari kaki, atau jika membungkuk seperti orang yang sedang koma, pergilah ke dokter," kata Metzl.

Dokter kemungkinan akan menyarankan melakukan MRI, yang merupakan cara terbaik untuk mendiagnosis jenis nyeri ini.

Baca juga: Demi Keselamatan, Persiapkan Ini Saat Lari di Tengah Cuaca Panas

Cara pencegahan

Jika kamu sudah membaca tulisan ini padahal belum pernah mengalami sakit punggung bawah karena berlari, bagus. Artinya, kamu masih punya waktu untuk mencegahnya.

Cobalah mengembangkan dasar yang kokoh untuk berlari terlebih dahulu. Kemudian, beri waktu pada tubuh untuk beradaptasi dengan tekanan di punggung untuk mengurangi risiko cedera punggung.

Latihan kekuatan juga bisa menjadi kunci untuk mencegah nyeri punggung bawah.

Memiliki otot inti yang kuat sangat penting karena otot-otot ini terletak di kedua sisi tulang belakang dan berfungsi untuk menopangnya. Beberapa latihan untuk menguatkan otot dan mencegah sakit punggung bawah adalah gerakan mountain climbers dan plank.

“Otot yang kuat, otot inti yang kuat, dan rantai kinetik yang kuat akan mencegah sakit punggung,” kata Metzl.

Baca juga: Berapa Lama Durasi Plank yang Ideal?


Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Wellness
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau