Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/10/2020, 18:46 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber livekindly

KOMPAS.com – Belakangan ini, pola hidup vegan mulai menjadi populer. Semakin banyak orang yang memutuskan untuk tidak lagi mengonsumsi produk hewani.

Menjadi vegan berarti jenis makanan yang dikonsumsi sebatas sayur, buah-buahan, dan biji-bijian. Tidak ada lagi konsumsi daging, baik itu daging olahan maupun produk susu hewani.

Sejumlah ahli mengatakan pola hidup vegan baik untuk kesehatan secara umum. Ada pula yang mengatakan diet vegan memberikan manfaat untuk kulit.

Dermatolog Dr. Niyati Sharma mengatakan, pola makan vegan yang kaya akan nabati berpengaruh terhadap kondisi kulitnya. Ia menemukan makanan nabati membuat kulitnya menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.

Dokter kulit yang berbasis di Melbourne itu menyatakan makanan nabati bisa membantu mengatasi masalah jerawat. Bahkan hal ini dibuktikan oleh penelitian.

Dikatakan oleh Sharma, pada 1970-an sekelompok peneliti pergi ke Papua Nugini dan menemukan fakta tidak ada remaja yang berjerawat di sana.

Kemudian pada 2002, penelitian lain di Kepulauan Kitavan, Papua Nugini memiliki kesimpulan yang sama.

"Tidak ada satu pun papula, pustula, atau komedo terbuka ditemukan di seluruh populasi yang diperiksa," tulis penelitian tersebut seperti dikutip Livekindly.

Peneliti menyatakan, dari 300 orang masyarakat Kitavan yang berusia 15-25 tahun, tidak ada satu pun yang memiliki jerawat.

Dari penelitian tersebut Sharma menyimpulkan, diet dan cara hidup memengaruhi kondisi kulit terutama terkait jerawat.

Masyarakat di Papua Nugini jarang mengonsumsi makanan olahan dan hewani. Makanan utama mereka umbi dan buah-buahan. Satu-satunya produk hewani yang biasa dikonsumsi adalah ikan segar.

“Jika melihat prevalensi dan insiden jerawat secara keseluruhan, makanan berperan penting. Sebagian besar orang mengonsumsi lebih banyak makanan olahan, makanan berlemak, gula tinggi, dan juga produk susu,” kata Sharma.

Studi ini, yang diterbitkan pada 2017 di jurnal internasional ilmu molekuler, juga mengatakan makanan dan suplemen nabati, terutama yang kaya serat dan polifenol dapat mencegah terjadinya jerawat.

Dokter kulit lain Pam Benito menyatakan, orang yang beralih ke pola makan vegan mengalami perubahan kulit dan mungkin mengalami jerawat di awal karena tubuh masih menyesuaikan diri.

Namun jika pola makan itu berlangsung dalam jangka panjang, maka masalah jerawat dan perubahan kulit akan lebih baik.

“Tapi beda cerita jika masalahnya berasal dari alergi makanan, ketidakseimbangan hormon, atau rutinitas perawatan kulit yang buruk. Masalah kulit tidak hilang dengan sendirinya,” kata Benito.

Baca juga: Pelaku Diet Vegan Terbukti Lebih Sehat

Manfaat diet vegan untuk kulit

Penelitian menemukan pola makan vegan dan makanan utuh adalah yang terbaik untuk kulit. Pola makan ini membantu menyembuhkan kondisi kulit, membuat kulit bersinar, dan membuat wajah tampak lebih muda.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology pada Mei 2020, mencatat, pola makan nabati dapat membantu mencegah penuaan kulit.

Pola makan vegan terbukti bisa memperpanjang telomer serta mencegah proses penuaan. Namun bukan berarti menerapkan pola makan ini bisa menjamin seutuhnya kulit menjadi lebih bersih.

Hal itu tergantung dari jenis makanan yang dikonsumsi. Pola makan vegan yang tidak sehat seperti kentang yang digoreng masih bisa menimbulkan peradangan di kulit.

Sharma mengingatkan, menjadi vegan saja tidak cukup untuk mengurangi peradangan dan kondisi kulit yang terkait dengannya. Diperlukan pola makan vegan yang sehat diisi dengan makanan nabati dan makanan utuh.

Baca juga: 7 Hal yang Perlu Dipahami Sebelum Pilih Pola Makan Vegan

Pentingnya mengurangi peradangan

Peradangan di kulit seperti psoriasis, rosacea, dan eksim juga bisa memicu jerawat. Kondisinya bisa semakin parah dengan kebiasaan merokok, intoleransi produk susu, dan mengonsumsi makanan yang digoreng.

Selain itu, mengonsumsi produk hewani dengan kadar kolin tinggi seperti daging merah, ikan, telur, dan unggas juga bisa menyebabkan peradangan.

Ketika bakteri usus memakan kolin maka akan merangsang produksi trimetilamina. Di hati, trimetilamina diubah menjadi Trimethylamine N-oxide (TMAO).

TMAO adalah molekul berbahaya yang menyebabkan peradangan kronis. Salah satu cara terbaik untuk mengurangi peradangan adalah melalui diet vegan.

Beberapa makanan yang sering dikonsumsi pada diet vegan memiliki sifat anti peradangan. Contohnya buah beri, brokoli, jamur, tomat, dan cokelat hitam.

Makanan-makanan tersebut mengandung vitamin, mineral, antioksidan, dan fitonutrien seperti flavonoid dalam jumlah tinggi.

Kandungan tersebut dapat membantu tubuh melawan molekul berbahaya dan mengurangi peradangan kronis.

"Ketika makanan yang dikonsumsi adalah makanan sehat, maka peradangan di tubuh bisa berkurang. Hal ini memberi kesempatan tubuh untuk pulih,” kata Sherma.

Baca juga: Rajin Konsumsi 7 Makanan Ini Bantu Cegah Penuaan Pada Kulit

Produk susu dan jerawat

Sementara itu, susu sapi dikatakan bisa memicu terjadinya jerawat. Susu sapi terdiri dari dua protein yaitu whey dan kasein.

Penelitian menunjukkan saat tubuh manusia mencerna kasein, hormon pertumbuhan yang mirip insulin 1 (IGF-1) dari susu sapi dilepaskan.

Padahal tubuh manusia sudah memproduksi IGF-1 yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan. Jumlah IGF-1 yang terlalu banyak dapat menimbulkan masalah bagi kulit kita.

“Mengkonsumsi lebih banyak susu sapi memicu munculnya jerawat. Kadar IGF-1 yang lebih tinggi dapat memengaruhi kelenjar sebaceous dan menstimulasi produksi sebum berminyak,” kata Sherma.

Hal yang sama juga berlaku ketika seseorang mengonsumsi susu kambing.

Dari penjelasan ini bisa ditarik kesimpulan jika konsumsi susu berpengaruh besar terhadap jerawat. Bahkan jika susu tersebut ada dalam produk olahan seperti protein bar, coklat susu, keju dan lainnya.

Baca juga: Makanan yang Bikin Jerawat Tambah Parah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com