Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 2 November 2020, 19:46 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berbagai studi mengenai hubungan antara diet intermiten dan dampaknya terhadap penurunan berat badan sudah banyak dilakukan. Hasil sebagian besar studi relatif sama, yakni diet puasa dapat membantu menurunkan berat badan.

Belum lama ini studi yang diterbitkan di jurnal JAMA meninjau diet puasa yang waktu makannya dibatasi dan efeknya terhadap penurunan berat badan pria dan wanita. Studi itu menyebut diet ini berpotensi mengurangi massa otot, bukan lemak.

Monique Tello, M.D., MPH, dokter di Massachusetts General Hospital, Amerika, mengatakan banyak yang salah mengartikan studi tersebut. 

Dr. Tello, yang juga direktur penelitian di Harvard Medical School tidak terlibat dalam studi ini.

Sebagai informasi, studi yang diterbitkan di jurnal JAMA itu menguji 141 pasien yang kelebihan berat badan selama 12 minggu. 

Baca juga: Penelitian Ungkap Puasa Intermiten Berisiko Kurangi Massa Otot

Sebagian orang diminta menjalani diet intermiten yang dibatasi waktu, sementara kelompok lain mengikuti pola makan tradisional.

Tello mengatakan, tidak ada kelompok kontrol dalam studi ini karena setiap partisipan diberi jadwal makan tertentu. Sedangkan kelompok kontrol seharusnya tidak diberi panduan atau aturan.

Kedua kelompok berhasil menurunkan berat badan, namun studi mengungkap kelompok diet intermiten kehilangan berat badan lebih banyak, termasuk massa otot. Hal itu tidak terlihat pada partisipan yang mengikuti pola makan tradisional.

Di dalam unggahannya, Tello mengatakan studi tersebut tidak menjelaskan kualitas makanan yang dikonsumsi kedua kelompok.

"Setiap orang bisa saja mengonsumsi gorengan atau makanan cepat saji, soda manis dan permen, kita tidak tahu," tulis Tello di Harvard Health.

Baca juga: Kondisi yang Berbahaya untuk Melakukan Diet Puasa

"Studi itu tidak menyebutkan kualitas diet atau aktivitas fisik. Ini bukanlah bagaimana diet intermiten seharusnya dilakukan. Dan orang-orang yang mengikuti diet intermiten kehilangan antara 0,22 kg hingga 1,8 kg."

Dia juga mencatat, kedua kelompok diberi pola makan yang terstruktur.

Ia percaya, jika partisipan di dalam kelompok kontrol tetap makan seperti biasanya, temuan studi tersebut akan menjadi lebih meyakinkan.

Studi tersebut, lanjut Tello, menunjukkan diet intermiten berfungsi menurunkan berat badan, hanya saja beberapa hasil belum tentu benar, dan ada sedikit kelemahan di dalam pengaturannya.

"Satu studi negatif ini menambah literatur mengenai diet intermiten, namun tidak berpengaruh," katanya.

"Kami hanya butuh lebih banyak studi berkualitas tinggi untuk memiliki pemahaman lebih baik tentang cara paling efektif memasukkan diet intermiten ke dalam gaya hidup sehat."

Baca juga: Diet Sehat Tak Dimulai Besok

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Sering Disepelekan, Mengapa Kesehatan Tulang Perlu Dijaga?
Sering Disepelekan, Mengapa Kesehatan Tulang Perlu Dijaga?
Wellness
4 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Tulang Menurut Dokter Ortopedi
4 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Tulang Menurut Dokter Ortopedi
Wellness
Ketahui, Dampak Karang Gigi Jika Diabaikan
Ketahui, Dampak Karang Gigi Jika Diabaikan
Wellness
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Wellness
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau