Sebab, itu adalah cara tubuh memberi tahu kita bahwa ada ketidakcocokan dalam gen mereka yang tidak cocok dengan kita.
Baca juga: 9 Hal Penting yang Perlu Diketahui Sebelum Hubungan Intim Pertama Kali
Menurut Dr. McDevitt, penurunan stres adalah salah satu manfaat kesehatan yang dirasakan seseorang dengan berciuman, terutama jika orang tersebut hadir dan menikmati momennya.
Faktanya, sebuah penelitian tahun 2005 yang diterbitkan dalam Neuroendocrinology Letters menemukan, berciuman memang memiliki peran terhadap penurunan hormon stres di tubuh kita.
Hormon perasaan senang yang dilepaskan ketika berciuman dengan seseorang dapat melawan hormon yang memunculkan perasaan sedih.
Berciuman memang bisa menyebabkan kita sakit.
Seperti yang dikatakan ahli kesehatan dan kebugaran untuk Maple Holistics, Caleb Backe, mulut manusia dipenuhi dengan begitu banyak bakteri, yang jumlahnya lebih dari enam miliar.
Itulah mengapa para dokter menyebutnya sebagai 'mikrobioma mulut manusia'.
Meski begitu, berciuman disebut menjadi salah satu cara manusia berevolusi untuk memperkuat pertahanan tubuh dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Menurut Backe, komunitas mikroba yang tertukar dengan pasangan ketika bercouman membantu memasukkan zat asing ke dalam tubuh, yang mendorong sistem kekebalan memproduksi antibodi baru.
"Berciuman sepuluh detik dapat mentransfer sebanyak 80 juta bakteri," katanya.
Namun, jangan khawatir, puluhan juta bakteri tersebut baik untuk tubuh.
Ketika tertarik pada seseorang, pupil mata akan membesar.
Ketika mencium seseorang yang membuat kita tertarik, hal yang sama juga akan terjadi.
"Semakin tertarik dan terangsang, semakin besar pupil mata kita," kata salah satu pendiri Vivio Life Sciences, David Barbour.
Namun, selain itu, ketika berciuman, sebagian orang mengalami peningkatan sensitivitas cahaya dan kaburnya penglihatan.