Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Kunci Menjadi Sosok Karismatik yang Bisa Kita Pelajari

Kompas.com - 05/11/2020, 10:19 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Terkadang kita menjumpai sosok yang penuh karisma dan terlihat lebih menonjol dari orang-orang di sekitarnya. Tentu kita juga ingin menjadi seperti orang itu kan?

Menariknya, menjadi karismatik adalah hal yang bisa dipelajari. Salah satu kunci menjadi karismatik adalah dengan memberikan perhatian penuh pada lawan bicara ketika berinteraksi.

Meski terkesan sepele, memberi perhatian sepenuhnya adalah hal yang tidak mudah dilakukan.

Belum lagi, ada banyak sekali hal yang rentan memecah perhatian dan membuat orang tak fokus saat berinteraksi dengan sekitarnya. Bahkan, hanya bunyi pemberitahuan di ponsel saja bisa mengalihkan perhatian.

Mengapa orang karismatik bisa berpengaruh?

Ada alasan jelas mengapa orang karismatik adalah sosok yang bisa memberi pengaruh signifikan bagi sekitarnya. Ini bisa terwujud karena sosok ini bisa terhubung dengan orang sekitarnya dengan sepenuh hati.

Bahkan ketika berinteraksi dengan sosok berkarisma, lawan bicara bisa saja merasa seakan dialah satu-satunya orang di ruangan itu meski situasinya sedang ramai.

Ketika seseorang dikenal penuh karisma, maka pengakuan dari orang sekitar akan lebih mudah dikantongi. Ini pula yang membuat sosok ini kerap ditunjuk sebagai pemimpin.

Mengambil keputusan yang berkaitan dengan kepentingan banyak orang pun dapat dilakukan dengan mulus.

Baca juga: 10 Hal Yang Terbukti Membuat Anda Lebih Menarik

Cara menjadi sosok karismatik

Karisma bukanlah hal yang tidak bisa dipelajari. Beberapa hal yang dapat membuat seseorang menjadi sosok yang karismatik adalah:

1. Pendengar yang baik

Menjadi pendengar yang baik bukan sekadar meluangkan waktu untuk mendengarkan orang lain berbicara.

Menahan diri untuk tidak memberikan sanggahan atau menguasai pembicaraan juga menjadi hal yang cukup menantang.

Sosok karismatik adalah orang yang dapat mendengarkan dengan baik apa yang disampaikan lawan bicaranya. Komunikasi berlangsung secara optimal baik secara verbal maupun non-verbal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com