Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Banyak Volume Sperma yang Normal saat Ejakulasi?

Kompas.com - 16/11/2020, 22:00 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Para pria membandingkan panjang penisnya satu sama lain mungkin sudah menjadi hal lumrah.

Tapi, membandingkan jumlah sperma yang keluar setelah bercinta hampir pasti tidak pernah dilakukan, kan?

Namun, beberapa dari Anda mungkin pernah memikirkan jawabannya, atau bahkan mengkhwatirkannya.

"Banyak pria mengkhawatirkan apakah volume ejakulasi mereka mengkhawatirkan," kata profesor dari Departemen Yrologi dan Direktur Kedokteran Reproduksi Pria dan Bedah Mikro di Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat, Universitas Wisconsin, Daniel Williams, MD, seperti dilansir Men'sHealth.

Menurut parameter yang dikembangkan oleh Insitute Kesehatan Nasional Amerika Serikat, volume sperma normal berkisar antara 1,5-5 ml.

Adapun volume sperma pada dasarnya adalah jumlah sperma yang dihasilkan ketika seseorang mengalami ejakulasi.

Sementara itu, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), volume sperma rata-rata adalah 3,7 ml, dengan volume maksimal rata-rata 6,8 ml.

Perhimpunan Internasional untuk Pengobatan Seksual menyarankan pria mengeluarkan rata-rata 1,25-5 ml sperma setiap kali ejakulasi.

Untuk perspektif, ini kira-kira sama dengan seperempat hingga 1 sendok teh.

Jika jumlahnya kurang dari batas minimal atau 1,5 ml, Anda mungkin membutuhkan evaluasi lebih lanjut.

"Jika ada di bawah itu atau ada perubahan yang nyata, Anda boleh curiga apakah ada masalah kesehatan mendasar yang berkontribusi terhadap rendahnya volume air mani tersebut," ungkap Williams.

Sama seperti fungsi ereksi yang menurun seiring bertambahnya usia, volume ejakulasi juga mengalami hal yang sama.

Para peneliti Israel menemukan bahwa pria yang berusia lebih dari 55 tahun mengalami penurunan volume dan kualitas sperma yang paling signifikan.

Jadi, jika Anda melihat penurunan bertahap dalam jumlah cairan ejakulasi dalam 5-10 tahun terakhir, mungkin saja itu berkaitan dengan usia.

Kondisi ini sebenarnya juga bisa dimulai dalam dekade kehidupan mana pun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com