Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 24/01/2023, 12:21 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sebab mengambil hewan dari alam liar dapat dengan cepat menghabiskan populasinya.

Baca juga: Belajar dari Joe Biden soal Manfaat Pelihara Anjing

“Permintaan yang tinggi untuk spesies tertentu mendorong hewan menuju kepunahan."

"Sedangkan bagi spesies yang sudah terancam punah, perdagangan satwa liar semakin memperburuknya," kata Jeggo.

Contohnya ikan Banggai cardinalfish. Kira-kira 30 tahun lalu, hewan ini ditemukan di Indonesia.

Bentuknya yang unik membuat hewan ini dengan cepat menjadi permintaan tinggi untuk dirawat di seluruh dunia.

Akibatnya, pada 2016, populasi ikan di alam liar menurun hingga 93 persen.

Saat ini Banggai cardinalfish terancam punah dengan jumlah populasi yang tersisa kurang dari 1,5 juta spesies.

Situasi serupa juga terjadi pada kadal Savannah monitor tanpa telinga. Hewan langka ini dilindungi di Kalimantan.

Tapi sejak hewan ini ditemukan oleh para ilmuwan untuk pertama kalinya setelah hampir 40 tahun pada 2008, banyak pengumpul reptil tertarik memilikinya.

5. Bisa menyakiti pemilik

Jangan berpikir jika pemilik hewan bisa menjinakkan hewan yang terancam punah.

Menempatkan hewan di lingkungan yang asing dan tidak pantas dapat membahayakan pemilik.

"Ini berisiko bagi pemilik karena dapat disakiti. Hewan langka bertindak secara naluriah untuk melindungi dirinya sendiri dengan menggigit atau menyengat,” kata Pollock.

6. Tidak memahami emosi manusia

Mereka yang hendak memiliki hewan langka mungkin berpikir memberikan kasih sayang dan perhatian dapat meluluhkan hewan tersebut.

Tapi sebenarnya, hewan langka tidak memahami emosi manusia. Hewan tetap bisa menyerang jika mengira hewan ada yang mengancamnya.

Bahkan meskipun telah dipelihara selama bertahun-tahun dan tidak ada insiden, hewan liar mungkin saja menyerang secara brutal.

“Tidak seperti hewan peliharaan pada umumnya, hewan liar tidak dibiakkan untuk persahabatan dengan manusia,” kata Pollock.

7. Walau imut seperti bayi, tapi hewan tetap tumbuh besar

Pada awalnya orang yang memelihara hewan langka mungkin tertarik dengan rupa hewan ketika masih kecil.

Baca juga: 7 Manfaat Pelihara Tanaman untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Tapi ingat, hewan langka yang terancam punah seperti ular, kadal, harimau, simpanse, dan primata lainnya akan tumbuh menjadi besar.

"Ketika masih bayi, hewan liar ini sangat menyenangkan, lucu, dan menarik untuk didekati."

"Tetapi ketika tumbuh menjadi dewasa, hewan mungkin berukuran sangat besar dan sulit dikendalikan," kata Pollock.

Situasi ini dapat berbahaya bagi lingkungan sekitarnya. Hewan bisa saja merusak benda benda yang ada di sekitarnya dan mengancam nyawa pemilik.

8. Memiliki pola makan khusus

Hewan yang terancam punah memiliki pola makan khusus. Bila tidak mendapatkannya, hewan dapat jatuh sakit atau kekurangan gizi.

“Banyak hewan liar memiliki makanan yang sangat terspesialisasi yang mungkin mahal untuk dibeli atau sulit ditemukan,” kata Pollock.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com