Namun, rasa lelah itu bisa dihadapi dengan istirahat cukup dan melakukan olahraga yang bersifat aerobik.
Setelah kondisi benar-benar pulih, Walta menyarankan penyintas kanker payudara untuk kembali menjalani hidup secara normal.
"Pasien harus mengembalikan rasa percaya diri sehingga dia bisa berkarya seperti biasa," katanya.
Hanya saja, perlu ada penyesuaian sebelum penyintas kanker payudara kembali beraktivitas.
Baca juga: Terdiagnosis Kanker Payudara, Haruskah Payudara Diangkat?
Menurut Walta, penyintas kanker payudara harus sadar untuk menyesuaikan hidup perlahan-lahan, dengan memerhatikan kondisi lingkungan dan tubuhnya.
"Ukur kemampuan badan. Kalau Anda merasa kondisi badan sudah oke, bisa kembali bekerja," sebut Walta.
"Tapi, pasti ada penyesuaian, seperti mengubah waktu kerja atau jumlah tugasnya dikurangi."
"Jika pasien merasa tidak bisa lagi melakukan dinas malam, konsultasikan kepada dokter. Nanti dokter akan memberikan rekomendasi agar jam kerja pasien di kantor bisa disesuaikan," sambung dia.
Ditambahkan Walta, bagi penyintas kanker payudara, menjaga pola makan juga menjadi perhatian utama.
Bagi penyintas yang mengalami hormonal positif, dia menganjurkan untuk menghindari makanan berlemak.
"Kurangi makanan berlemak karena jenis makanan tersebut dapat meningkatkan kadar estrogen."
"Intinya tetap positive thinking, healthy living, dan still happy. Karena pasien butuh energi dan imunitas untuk pertahanan tubuh," ujar Walta.
Baca juga: Studi Ungkap Kanker Bisa Dicegah dengan Menurunkan Berat Badan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.