Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/01/2021, 10:45 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Bustle

KOMPAS.com - Setiap orang pasti pernah merasa sedih dalam hidupnya. Entah karena kehilangan, kegagalan, kesulitan, maupun sakit hati.

Perasaan sedih adalah sesuatu yang wajar. Tapi, sedih juga bisa menjadi tanda depresi sehingga tidak boleh dianggap enteng.

"Kesedihan adalah perasaan dan depresi adalah penyakit," kata konselor Julienne B. Derichs, LCPC , kepada Bustle.

Kesedihan umumnya bersifat sementara dan terbatas pengaruhnya. Kesedihan muncul sebagai reaksi dan hanya bertahan selama beberapa jam atau sehari lalu akan hilang.

Sedangkan depresi dapat memengaruhi kehidupan, tingkat energi, serta kemampuan untuk berfungsi dan cenderung bertahan.

Baca juga: 9 Cara Mengatasi Kesedihan Secara Sehat

"Jika seseorang mengalami kesedihan hampir setiap hari selama lebih dari dua minggu, sangat dianjurkan untuk mencari konseling dan pengobatan depresi," kata Derichs.

Beberapa orang mungkin tidak bisa mengenali jika kesedihan yang dialaminya adalah tanda depresi. Berikut sejumlah hal yang perlu diperhatikan.

1. Tidak dipicu oleh hal eksternal

Psikoterapis dan pakar kesehatan mental Marline Francois menyebut kesedihan muncul saat menghadapi situasi yang membuat kecewa.

Kesedihan yang berasal dari hal eksternal itu bukan masalah besar. Tapi, kesedihan yang tiba-tiba muncul dari dalam diri tanpa ada penyebab harus diwaspadai.

Baca juga: Bisa Timbulkan Depresi, Ini 5 Tips untuk Rehat dari Media Sosial

2. Tidak mampu ditangani

Kesedihan biasanya berlangsung sementara dan dapat ditangani. Sedangkan kesedihan yang merupakan tanda depresi biasanya terasa luar biasa dan sulit untuk dikendalikan.

"Kesedihan dapat menyebabkan perubahan mood. Tetapi depresi akan menyebabkan tekanan psikologis," kata Francois.

.shutterstock .

3. Kesulitan menyelesaikan pekerjaan

Walau merasa sedih, kebanyakan orang masih mampu menyelesaikan tugas dan kewajibannya. Sedangkan saat depresi, tingkat produktivitas akan menurun karena mereka tak ingin melakukan apa pun selain berdiam diri.

Halaman:
Sumber Bustle
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com