Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Kaum Rebahan, Berikut 8 Tanda Kamu Tak Cukup Banyak Bergerak

Kompas.com - 27/01/2021, 07:40 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber realsimple

“Jika kamu menghabiskan waktu lebih dari 50 persen untuk duduk, berbaring, dan tidak bergerak, kamu harus mengubahnya, "kata Suzanne Steinbaum, MD, ahli jantung preventif, pendiri SRSHeart Center for Women's Prevention, Health and Wellness.

Baca juga: Catat! Ini 4 Penyakit yang Bisa Dicegah dengan Aktif Bergerak

3. Mudah lelah

Memang benar, kelelahan terjadi karena banyak alasan, seperti, stres, pola makan yang buruk, serta ketidakseimbangan hormon. Tetapi tidak banyak bergerak juga berperan.

Semakin banyak kamu duduk diam, semakin kamu akan merasa mudah lelah. Di sinilah pentingnya untuk terus bergerak. Penelitian menunjukkan bahwa bergerak dapat mengembalikan semangatmu.

Satu studi yang mengamati efek olahraga pada orang-orang yang sering merasa lelah, menemukan bahwa mereka yang melakukan latihan intensitas rendah atau sedang selama 20 menit tiga kali seminggu, mengalami peningkatan 20 persen dalam tingkat energi.

Mereka juga melaporkan adanya penurunan perasaan lelah, bahkan kelompok yang melakukan aktivitas intensitas rendah mengalami penurunan rasa lelah yang lebih tinggi.

4. Adanya perubahan pada berat badan dan metabolisme

Agar berat badan tidak meningkat dengan cara yang tidak sehat, kamu harus membakar kalori dalam jumlah yang sama dengan makanan yang dikonsumsi.

Tetapi jika kamu terlalu banyak duduk, pengeluaran energi akan menurun. Sehingga, kelebihan kalori tersebut disimpan sebagai lemak oleh tubuh.

Hal ini juga akan memengaruhi sistem metabolisme tubuh, yakni proses tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi. Dengan metabolisme yang lebih lambat berarti kamu akan membakar lebih sedikit kalori saat istirahat.

“Ada lebih sedikit aliran darah dan lebih sedikit metabolisme. (Dalam) jangka panjang, yang menyebabkan diabetes, serangan jantung, stroke, dan penyakit lainnya,” ujar Layton.

Baca juga: Banyak Bergerak, Kunci untuk Mencegah Hipertensi

5. Sering merasa kehabisan napas

“Jantung dirawat dengan aliran oksigen yang baik. Jika kita tidak aktif, pernapasan kita menjadi pendek yang menghabiskan aliran suplai oksigen ke jantung dan berkontribusi pada penurunan kondisi jantung,” kata Sanul Corrielus, MD, FAAC, ahli jantung dan pemilik Corrielus Cardiology di Philadelphia. 

Jika satu gerakan kecil saja sudah bisa membuatmu merasa terengah-engah dan napas menjadi pendek, maka jantung mungkin kurang mendapat oksigen.

“Semakin seseorang tidak pernah bergerak, semakin besar risiko kematian dan penyakit jantung,” kata Dr. Steinbaum.

Satu analisis data dari studi European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition (EPIC) Norfolk menemukan bahwa setiap jam yang dihabiskan per hari untuk menonton televisi selama waktu senggang, akan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Belum lagi jika kita bekerja dan mengendarai kendaraan yang juga dilakukan sambil duduk, risiko serangan jantung akan semakin tinggi.

“Tanpa gerakan dan olahraga, kita mengalami peningkatan pada sistem saraf simpatis,” kata Steinbaum.

"Overdrive simpatik menyebabkan peningkatan hormon stres dan penanda inflamasi, yang menyebabkan peningkatan penyakit kardiovaskular,” imbuhnya,

Seiring bertambahnya usia, dibutuhkan waktu lebih lama untuk pulih dari kondisi yang diakibatkan oleh kurangnya aktivitas.

Untuk memperbaiki kondisi ini, Dr. Correlius mengatakan dibutuhkan sekitar 8 hingga 10 minggu latihan yang konsisten.

“Meskipun hanya berjalan kaki selama 10 menit setiap dua hari, kuncinya adalah mulai dan konsisten,” katanya.

Ditambah lagi, kamu juga harus meakukan latihan intensitas sedang selama 30 menit lima hari seminggu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com