KOMPAS.com - Meski vaksinasi sudah mulai berjalan di beberapa negara, bukan berarti kita bisa bebas bersosialisasi dengan teman-teman tanpa menerapkan protokol kesehatan.
Belakangan ini, banyak sekali kasus orang yang terinfeksi Covid-19 karena berkerumun dan mengabaikan anjuran untuk menjaga jarak sosial.
Menurut psikolog klinis, Dr Carla Marie Manly, ada beberapa alasan mengapa beberapa orang mengalami kesulitan dengan aturan jarak sosial semacam itu.
Baca juga: Topi China Kuno sejak Dulu Dirancang untuk Jarak Sosial, Benarkah?
Pertama, mereka mungkin marah dan bingung atas kurangnya konsistensi, serta persyaratan yang dapat diandalkan mengenai jarak sosial.
Sementara itu, beberapa orang juga merasa, aturan tersebut bisa menjadi pelanggaran pada hak-hak pribadi mereka.
"Jadi ketika kita menampilkan pandangan yang berlawanan tentang aturan tersebut, kita bisa terpolarisasi dan seolah-olah menciptakan dinamika yang menghakimi," kata dia.
Perbedaan pendapat tentang aturan menjaga jarak sosial juga dapat mendorong terjadinya argumen dan emosi yang tinggi.
Lantas, bagaimana kita dapat menetapkan batas jarak sosial dengan teman-teman tanpa masuk ke argumen yang membuat suasana menjadi tegang?
Baca juga: Lari di Luar Ruangan, Jangan Lupa Terapkan Aturan Jaga Jarak
Nah, berikut ini ada beberapa cara untuk menetapkan batasan dengan teman-teman yang tidak mau menjaga jarak sosial di masa pandemi Covid-19.
Sebelum membuat rencana untuk bertemu dengan teman-teman, pastikan kita sudah menentukan batasan jarak sosial kita sendiri.
Sehingga, kita 100 persen menyadari apa yang kita ingin izinkan dan tidak diizinkan terkait jarak sosial.
"Kita semua belajar bagaimana menavigasi keadaan ini, dan kita semua memiliki model yang berbeda tentang berapa banyak atau sedikit yang kita patuhi dengan pedoman jarak sosial," kata psikolog, Dr Sheryl Ziegler.
Ketika kita menyadari keinginan dan kebutuhan sendiri, kita cenderung sulit untuk masuk ke suatu argumen yang membuat kita tidak nyaman.
"Peningkatan kesadaran ini dapat digunakan tanpa harus menghakimi, namun tetap protektif," imbuh dr Manly.
Meskipun mungkin sulit untuk menghabiskan waktu dengan teman-teman yang memiliki perspektif yang berbeda, bukan berarti kita tidak dapat mencoba untuk membuat semuanya bekerja dengan baik.