Selain colok dubur, kanker prostat juga bisa dideteksi melalui tes PSA.
Namun, tes PSA tidak dianjurkan untuk dilakukan tanpa colok dubur karena tingginya PSA tidak selalu dikarenakan oleh kanker prostat dan interpretasi yang tidak tepat oleh orang yang bukan ahli bisa menimbulkan kepanikan.
Jika diduga mengalami kanker prostat, dokter bisa menyarankan diagnosis lebih lanjut melalui ultrasonografi, biopsi prostat dan tes PCA3 yang merupakan penanda genetik lain terkait kanker prostat.
Baca juga: Beragam Gejala Kanker Prostat dan Pentingnya Pemeriksaan Dini
Pencegahan
Ada faktor-faktor risiko tertentu untuk kanker prostat, seperti usia, yang tidak dapat kita kendalikan.
Namun, ada beberapa upaya bisa dilakukan untuk mencegah kanker prostat, antara lain:
1. Hindari merokok
Penelitian menunjukkan bahwa merokok bisa meningkatkan risiko kanker prostat. Itu sebabnya, kita disarankan untuk menghindari merokok.
2. Diet
Jenis makanan tertentu bisa membantu mengurangi risiko kanker prostat, seperti tomat, ikan, kedelai, hingga minyak yang mengandung asam lemak omega-3.
Selain itu, ada beberapa jenis makanan tertentu yang harus dihindari karena dapat meningkatkan risiko kanker prostat.
Beberapa di antaranya adalah susu dan produk susu, lemak jenuh dalam produk hewani, daging merah, hingga daging panggang.
3. Olahraga
Olahraga juga membantu menjaga berat badan. Penelitian menunjukan obesitas bisa meningkatkan berbagai risiko penyakit kronis, termasuk kanker prostat.
Untuk menjaga kesehatan, sebaiknya kita berolahraga selama minimal 30 menit setiap hari.
Baca juga: Senyawa pada Kopi Mampu Menghambat Kanker Prostat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.