Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mencegah Diare Kronis dan Mengenali Gejala Awalnya

Kompas.com - 17/02/2021, 07:35 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Beberapa obat umum yang dapat menyebabkan diare, seperti kebanyakan antibiotik, beberapa jenis antidepresan, antasida, pelunak feses, hingga obat kemoterapi untuk mengobati kanjer.

Diare juga bisa jadi merupakan sinyal keracunan beberapa jenis obat-obatan, seperti lithium dan digoxin.

5. Infeksi
Dalam beberapa kasus, parasit usus juga dapat menyebabkan diare kronis. Umumnya ini terjadi di negara-negara dengan sanitasi air dan makanan yang kurang memadai.

Tes feses biasanya diperlukan untuk mendiagnosis infeksi parasit. Dokter juga dapat melakukan biopsi.

6. Radang usus
Penyakit radang usus atau Inflammatory Bowel Disease (IBD) adalah istilah untuk beberapa kondisi kronis yang melibatkan peradangan usus.

Dua jenis IBD paling umum adalah penyakit Crohn dan kolitis ulserativa.

Beberapa gejala IBD seperti darah pada feses, kelelahan, demam, mual, serta sakit perut dan kram.

Saat ini tidak ada obat untuk IBD. Namun, penderita IBD biasanya mengelola penyakitnya dengan menggunakan obat-obatan serta perubahan gaya hidup.

Selain enam penyebab yang disebutkan, ada pula beberapa kondisi lain yang dapat menyebabkan diare kronis, seperti pengangkatan kantung empedu, gangguan hormonal, alergi, dan lainnya.

Baca juga: Hindari 5 Makanan Ini Agar Diare Tak Tambah Parah

Gejala

Penderita diare kronis umumnya akan mengalami diare selama lebih dari empat minggu.

Beberapa gejala lain yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Kembung.
  • Lebih sering buang air besar (BAB).
  • Memiliki urgensi untuk segera BAB.
  • Keram perut.
  • Mual
  • Terkadang, diare juga bisa menyebabkan sensasi terbakar.

Pencegahan
Tidak semua kasus diare kronis dapat dicegah, tetapi kita bisa mengurangi risikonya.

Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain:

  • Menulis buku harian makanan dan amati apakah memangkas makanan tertentu memberi dampak terhadap diare yang dialami.
  • Mendiskusikan efek samping obat-obatan yang dikonsumsi dengan dokter dan meminta berganti obat jika diperlukan.
  • Mengonsumsi suplemen probiotik secara rutin jika diperlukan.
  • Minum air bersih.
  • Rutin mencuci kedua tangan sebelum dan sesudah mempersiapkan makanan.
  • Membersihkan dan memasak daging dengan sempurna sebelum memakannya.
  • Mencuci bersih produk sebelum dimakan
  • Rutin membersihkan permukaan-permukaan di dapur.
  • Rutin mencuci tangan, terutama setelah menggunakan kamar mandi atau berkontak dengan orang yang sakit.

Kapan harus ke dokter?
Kamu mungkin perlu ke dokter jika diare yang dialami bertahan lebih dari beberapa hari atau ada gejala lain yang menyertai, seperti demam atau kelelahan.

Jika menemukan adanya gejala dehidrasi, segera konsultasikan dengan dokter.

Baca juga: Sanitasi Buruk Memicu Diare dan Cacingan pada Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com