Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/02/2021, 08:33 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seiring bertambahnya usia, pria bisa mengalami kerontokan rambut yang berujung pada kebotakan.

Separuh pria di dunia akan mengalami kerontokan rambut di usia 50 tahun, dan sekitar 70 persen pria kehilangan rambutnya seiring usia, menurut Cleveland Clinic.

Lalu, 25 persen pria botak melihat tanda awal kerontokan rambut sebelum berusia 21 tahun.

"Namun kemajuan baru-baru ini menawarkan banyak harapan baik dalam mengobati dan mencegah berbagai jenis kebotakan," kata dokter kulit Amy Kassouf, MD.

Saat ini, peneliti bisa menumbuhkan folikel rambut di laboratorium. Beberapa peneliti bahkan memelajari pengobatan kanker baru yang membuat rambut tumbuh, alih-alih rontok.

Namun, uji coba ini belum akan diterapkan secara massal dalam waktu dekat, sehingga kaum adam perlu memahami lebih jauh seputar kebotakan dan cara penangannya.

Baca juga: Cara Merawat Rambut agar Jauh dari Kebotakan

Bagaimana kebotakan terjadi

Setiap pria mewarisi gen kebotakan. Artinya, perkembangan Androgenetic alopecia (AGA) atau pola kebotakan pria bergantung pada interaksi faktor endokrin dan kecenderungan genetik.

Sederhananya, jika ayah atau paman kita botak, kemungkinan besar kita tidak dapat melarikan diri dari "nasib" yang sama.

Ketika mencapai masa pubertas, kita menghasilkan androgen atau hormon seks.

Jika kita mempunyai kecenderungan mengalami kebotakan secara genetik, hormon ini akan berinteraksi dengan gen untuk memperkecil folikel rambut, yang membuat rambut kita mulai rontok.

Rambut itu kemudian digantikan dengan rambut kecil yang tidak memiliki pigmen atau bulu halus. Proses ini terjadi di seluruh kulit kepala.

Pada akhirnya, folikel menjadi tidak aktif dan berhenti menghasilkan bulu halus.

Baca juga: Mengatasi Kebotakan dengan Menumbuhkan Rambut, Mungkinkah?

Pola kebotakan

Pola kebotakan pria dimulai di pelipis, bagian depan kulit kepala dan ubun-ubun kepala.

Setelah melewati hitungan bulan hingga tahun, area botak di kulit kepala bertemu dan bergabung.

Hasilnya, bentuk rambut di kepala kita menjadi seperti "crown of laurel" atau karangan bunga dari daun laurel yang dipakai orang-orang zaman Yunani dan Romawi kuno, alias botak di bagian tengah.

Penyebab rambut di bawah telinga tidak rontok

Tanpa kita sadari, pria botak masih memiliki jambul rambut di bawah bagian telinganya. Untuk beberapa alasan, bagian rambut ini diprogram secara genetik supaya tidak mengalami kerontokan.

Cara menangani kebotakan

Ada beberapa pengobatan farmasi, bedah, maupun kosmetik untuk menangani kebotakan.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyetujui dua obat, yaitu minoksidil topikal (Rogaine) dan finasteride (Propecia) untuk mengatasi pola kebotakan.

Minoksidil adalah vasodilator yang juga digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi.

Saat diterapkan langsung ke kulit kepala, minoksidil akan memperlebar pembuluh darah dan memberikan lebih banyak aliran darah ke folikel rambut.

Kemudian, finasterides oral (FNS) adalah senyawa sintetis yang memblokir konversi testosteron menjadi dihidrotestosteron (DHT).

Finasterides oral adalah perawatan paling umum untuk pola kebotakan pria.

Namun, kita harus berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui efek samping yang terkait metode pengobatan finasterida, seperti:

  • Penambahan berat badan
  • Kulit terasa gatal
  • Kebingungan
  • Sakit punggung
  • Sakit perut
  • Diare
  • Penurunan jumlah air mani
  • Nyeri testis

Satu studi baru-baru ini menunjukkan kemungkinan efektivitas pengobatan yang mengandung quercetin, salah satu penanda penting dalam folikel rambut dan kelangsungan hidup sel.

Quercetin merupakan komponen yang ada di dalam ekstrak Houttuynia cordata, tanaman yang banyak dijumpai di kawasan Asia.

Sebuah studi baru tahun 2020 juga menemukan botulinum toksin tipe A (BTA) bisa efektif dalam mengobati pola kebotakan pria.

Botulinum toksin tipe A sudah dipelajari dan terbukti menjadi strategi terapeutik yang aman dan efektif untuk pengobatan pola kebotakan pria tanpa efek samping.

Perawatan yang aman dan efektif harus diberikan atau berada di bawah pengawasan dokter, jadi berkonsultasi dengan dokter sangatlah penting.

Baca juga: Cegah Kebotakan Khas Pria dengan 5 Tips Ini

Perawatan lain untuk rambut rontok

Ada tiga solusi umum untuk menangani kebotakan yang berhubungan langsung dengan perubahan penampilan fisik kita, yaitu:

1. Transplantasi rambut

Anestesi diberikan selama transplantasi rambut, di mana folikel rambut sehat dari bagian tubuh tertentu dipindahkan ke bagian yang botak.

Proses ini akan melewati banyak prosedur sebelum hasilnya permanen, karena rambut rontok terjadi beberapa kali sebelum kulit menumbuhkan lebih banyak rambut secara permanen.

Waktu pemulihannya juga bisa sangat lama. Belum lagi biayanya yang tidak murah, kendati transplantasi rambut bisa dilakukan dengan cepat.

Baca juga: Transplantasi Rambut, Cara Pria Atasi Kebotakan Secara Permanen

2. Menggunakan rambut palsu

Penggunaan rambut palsu adalah solusi yang bersifat sementara, namun lebih murah dan serbaguna.

Wig yang sintetis umumnya lebih murah jika dibandingkan wig yang menggunakan rambut manusia.

Wig dengan rambut manusia terlihat lebih alami dan lebih mudah ditata dan dirawat karena polimer menahan struktur rambut lebih lama dan lebih baik.

3. Topi

Banyak pria cenderung memakai topi sebagai cara paling nyaman, serbaguna dan minim biaya untuk mengaburkan kerontokan rambut tanpa efek samping.

Kaitan antara kebotakan dan penyakit tertentu

Kebotakan yang memengaruhi mahkota kepala (verteks) dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner.

Namun, kita perlu membicarakannya dengan dokter untuk mengetahui pasti hubungan antara keduanya.

Ada banyak penelitian yang mempertanyakan apakah kebotakan juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker prostat.

Namun, penelitian terbaru menunjukkan kebotakan bukanlah penanda konsisten untuk risiko atau perkembangan kanker prostat.

Penelitian tentang pencegahan dan pengobatan kebotakan masih dilakukan.

Namun sembari menunggu uji coba klinis terkait pencegahan kebotakan, Kassouf menyarankan agar kita mencoba beradaptasi dengan kondisi yang ada.

"Daripada membuang-buang uang untuk produk yang mengklaim manjur tetapi tidak berhasil, fokuskan upaya untuk menemukan gaya baru yang cocok bagi Anda dengan sedikit rambut."

Baca juga: Harus Tahu, 7 Langkah untuk Atasi Rambut Rontok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com