KOMPAS.com - Di masa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung ini, semua orang dianjurkan untuk tetap menjaga sistem imun atau kekebalan tubuh agar terhindar dari infeksi virus.
Kendati demikian, beberapa orang tetap berusaha menurunkan berat badan dengan melakukan diet ketat.
Padahal, diet yang tidak dilakukan dengan benar dapat berimbas pada penurunan sistem kekebalan tubuh.
Dokter Spesialis Gizi Klinik MRCCC Siloam Hospital, Dr Inge Permadhi, SpGK mengatakan, penurunan berat badan, khususnya di masa pandemi Covid-19 ini tidak boleh dilakukan sembarangan.
Orang-orang harus melakukan diet yang sehat dan sesuai dengan syarat penurunan berat badan yang sudah dianjurkan oleh dokter atau ahli gizi maupun diet.
Baca juga: Bahaya Diet dengan Cara yang Keliru
"Penurunan berat badan kan syaratnya kira-kira setengah sampai satu kilogram per minggu," terangnya kepada Kompas.com, Rabu (3/2/2021).
"Diet itu dilakukan dengan mengurangi 500-1000 kalori dari kebutuhan kalori harian per kilogram berat badan," sambung dia.
Menurut dia, memang di dalam ilmu diet ada metode penurunan berat badan rendah karbohirat yang dibagi menjadi tiga yakni moderate-carbs diet, low-carbs diet, dan very low-carbs diet.
"Biasanya, low-carbs diet itu hanya makan kurang dari 2000 kalori baik laki-laki maupun perempuan. Sementara very low-carbs diet bisa mengurangi lagi 800 kalori atau lebih di bawah," jelasnya.
Baca juga: Bahaya Diet Rendah Karbohidrat
Meski begitu, dokter Inge menyarankan, bahwa very low-carbs diet tetap harus memiliki komposisi asupan makanan yang bagus.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.